Transient Ischemic Attack

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Transient ischemic attack (Serangan iskemik sementara), atau dikenal juga dengan singkatan TIA, atau strok ringan, adalah episode singkat saat terjadinya disfungsi neurologi akibat iskemia (hilangnya aliran darah), yang bisa terjadi di otak, sumsum tulang belakang, atau retina mata, tanpa adanya infark (kematian jaringan).

Penyebab[sunting | sunting sumber]

TIA memiliki penyebab yang hampir sama dengan stroke, yaitu terhalangnya aliran darah ke pusat saraf. Saat asupan darah dan oksigen ke bagian tertentu dari otak terhambat untuk sementara akan terjadi TIA. Hambatan ini dapat disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri otak karena aterosklerosis atau ditemukannya gumpalan darah kecil yang masuk dari tempat lain di dalam tubuh dan menyumbat arteri otak[1]

Gejala[sunting | sunting sumber]

Gejala TIA bisa menghilang dalam 24 jam atau kurang, walaupun yang terlihat mirip dengan strok, misalnya kelumpuhan sebelah, atau lemah atau baal tiba-tiba. TIA juga bisa meredupkan atau menghilangkan penglihatan secara tiba-tiba, tercekik, kesulitan bicara, vertigo dan kebingungan mental[1]. Tapi tidak seperti stroke yang biasanya, TIA terjadi dalam hitungan menit atau kurang dari 24 jam. Namun kerusakan otak tetap bisa terjadi walaupun hanya berlangsung dalam hitungan menit. Mereka yang pernah mengalami TIA, memiliki faktor risiko mengalami stroke atau stroke senyap.

Penanganan[sunting | sunting sumber]

Obat-obatan sejenis antikoagulan dan antiplatelet dapat digunakan untuk mencegah penggumpalan darah. Selain itu, aspirin dapat diberikan pada pasien pasca strok. Upaya mengatasi penyempitan pembuluh darah dapat dilakukan dengan pembedahan dan terapi melalui pemasangan semacam cincin (stent) di pembuluh darah yang menyempit[1].

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Stroke di Usia Muda. PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-081-452-3.