Tomboi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
The Tomboy, lukisan tahun 1873 karya John George Brown

Tomboi atau tomboy (Inggris: Tomboy) adalah seorang perempuan yang memiliki sifat atau perilaku yang dianggap oleh masyarakat sebagai peran gender laki-laki,[1][2] seperti mengenakan pakaian maskulin atau bermain permainan yang dianggap sebagai permainan laki-laki.[2] Istilah "tomboi" berasal dari bahasa Inggris, dan menurut Oxford English Dictionary terkait dengan "konotasi kekasaran dan ketidakpantasan."[3]

Ahli gender Judith Halberstam menyatakan bahwa walaupun perempuan muda cenderung menoleransi ketidaksesuaian dengan peran gender, perempuan muda yang menunjukkan sifat maskulin sering kali ditindas atau dihukum.[4] Namun, keberadaan pakaian perempuan tradisional seperti gaun, blus, dan rok telah menurun di dunia Barat, dan olahraga yang sebelumnya dipandang sebagai olahraga laki-laki semakin populer di antara para perempuan, sehingga toleransi meningkat dan sifat peyoratif dalam istilah "tomboi" berkurang.[2]

Dalam sejarah, sering kali tomboi dikaitkan dengan lesbianisme.[3][5] Walaupun beberapa tomboi menyatakan dirinya sebagai seorang lesbian, peran gender bukan indikator orientasi seksual.[6]

Terdapat beberapa penelitian yang mencoba mempelajari tomboi. Menurut laporan dari Avon Longitudinal Study of Parents and Children, perempuan pada usia sebelum sekolah yang menunjukkan perilaku yang dianggap maskulin (seperti memainkan mainan yang disukai laki-laki) dipengaruhi oleh faktor genetik dan pralahir.[7] Tomboi juga memiliki ketertarikan yang lebih tinggi pada bidang sains dan teknologi.[2]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Tomboy di Online Etymology Dictionary
  2. ^ a b c d Who Are Tomboys and Why Should We Study Them? Diarsipkan 2013-01-04 di Archive.is, SpringerLink, Archives of Sexual Behavior, Volume 31, Number 4
  3. ^ a b Brown, Jayne Relaford (1999). "Tomboy". Dalam B. Zimmerman. Encyclopedia of Lesbian Histories and Cultures. Routledge. hlm. 771–772. ISBN 0815319207. Diakses tanggal 21 August 2012. The word [tomboy] also has a history of sexual, even lesbian, connotations. [ ... ] The connection between tomboyism and lesbianism continued, in a more positive way, as a frequent theme in twentieth-century lesbian literature and nonfiction coming out stories. 
  4. ^ Halberstam, Judith: Female Masculinity, Durham: Duke University Press, 1998.
  5. ^ Halberstam, Judith (1998). Female Masculinity. Duke University Press. hlm. 193–196. ISBN 0822322439. Hollywood film offers us a vision of the adult tomboy as the predatory butch dyke: in this particular category, we find some of the best and worst of Hollywood stereotyping. 
  6. ^ "Differences between heterosexual, bisexual, and lesbian women in recalled childhood experiences". Archives of Sexual Behavior. 24 (1): 1–20. 1995. doi:10.1007/BF01541985. 
  7. ^ Hines, Melissa (1 November 2002). "Testosterone during Pregnancy and Gender Role Behavior of Preschool Children: A Longitudinal, Population Study". Child Development. 73 (6): 1678–1687. doi:10.1111/1467-8624.00498. JSTOR http://www.jstor.org/stable/3696409. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]