Tabung Crookes

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebuah tabung Crookes: terang dan gelap. Elektron (sinar katoda) merambat dalam garis lurus dari katoda (kiri), seperti yang ditunjukkan oleh bayangan yang dihasilkan oleh logam salib Malta pada fluoresensi dari dinding kaca kanan tabung. Anoda adalah elektroda di bagian bawah.

Tabung Crookes (disebut pula tabung Crookes–Hittorf)[1] adalah tabung lucutan listrik eksperimental awal, dengan vakum parsial, yang ditemukan oleh fisikawan Inggris William Crookes[2] dan lainnya pada sekitar tahun 1869-1875,[3] dengan penemuan sinar katoda, aliran elektron.[4]

Dikembangkan dari Tabung Geissler sebelumnya, tabung Crookes terdiri dari bola kaca vakum sebagian dari berbagai bentuk, dengan dua elektroda logam, katoda dan anoda, masing-masing berada di tiap ujung. Ketika tegangan tinggi diterapkan di antara elektroda, sinar katoda diproyeksikan dalam garis lurus dari katoda. Tabung ini digunakan oleh Crookes, Johann Hittorf, Julius Plücker, Eugen Goldstein, Heinrich Hertz, Philipp Lenard, Kristian Birkeland dan lainnya untuk menemukan sifat-sifat sinar katoda, yang berpuncak pada identifikasi sinar katoda tahun 1897 oleh J.J. Thomson sebagai partikel bermuatan negatif, yang kemudian dinamai elektron. Tabung Crookes saat ini hanya digunakan untuk mendemonstrasikan sinar katoda.

Wilhelm Röntgen menemukan sinar-X menggunakan tabung Crookes pada tahun 1895. Istilah tabung Crookes juga digunakan untuk generasi pertama, tabung sinar-X katoda dingin,[5] yang berevolusi dari tabung Crookes eksperimental dan digunakan sampai sekitar tahun 1920.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Tabung Crookes berevolusi dari Tabung Geissler sebelumnya yang ditemukan oleh fisikawan dan peniup gelas asal Jerman Heinrich Geissler pada tahun 1857, tabung percobaan yang mirip dengan lampu tabung neon modern. Tabung Geissler hanya memiliki vakum rendah, sekitar 10−3 atm (100 Pa),[6] dan elektron di dalamnya hanya bisa menempuh jarak pendek sebelum menabrak molekul gas. Karenanya arus elektron bergerak dalam proses difusi yang lambat, terus-menerus bertabrakan dengan molekul gas, tidak pernah mendapatkan banyak energi. Tabung-tabung ini tidak menciptakan berkas sinar katoda, hanya memancarkan cahaya berwarna-warni yang mengisi tabung saat elektron menabrak molekul gas dan membuatnya tereksitasi, menghasilkan cahaya.

Crookes dan tabung bercahayanya menjadi terkenal, seperti yang ditunjukkan oleh karikatur tahun 1902 ini dalam Vanity Fair. Deskripsi singkat gambar ini bertuliskan "ubi Crookes ibi lux", yang dalam bahasa Latin artinya kira-kira, "Di mana ada Crookes, di situ ada cahaya".

Pada tahun 1870-an, Crookes (di antara peneliti lain) mampu mengevakuasi tabungnya ke tekanan yang lebih rendah, 10−6 hingga 5x10−8 atm, menggunakan pompa vakum raksa Sprengel yang telah disempurnakan yang ditemukan oleh rekan kerjanya, Charles A. Gimingham. Ia menemukan bahwa saat ia memompa lebih banyak udara keluar dari tabungnya, area gelap dalam gas bercahaya terbentuk di sebelah katoda. Saat tekanan semakin rendah, area gelap, yang sekarang disebut ruang gelap Faraday atay ruang gelap Crookes, menyebar ke bawah tabung, sampai bagian dalam tabung benar-benar gelap. Namun, selubung kaca tabung mulai bersinar di ujung anoda.[7]

Apa yang terjadi adalah semakin banyak udara yang dipompa keluar dari tabung, semakin sedikit molekul gas yang menghalangi pergerakan elektron dari katoda, sehingga mereka dapat menempuh jarak yang lebih jauh, rata-rata, sebelum mereka menabrak. Pada saat bagian dalam tabung menjadi gelap, elektron dapat melakukan perjalanan dalam garis lurus dari katoda ke anoda, tanpa tabrakan. Mereka dipercepat hingga kecepatan tinggi dengan adanya medan listrik antara elektroda, baik karena mereka tidak kehilangan energi untuk tumbukan, dan juga karena tabung Crookes dioperasikan pada tegangan yang lebih tinggi. Pada saat mereka mencapai ujung anoda tabung, mereka melaju sangat cepat sehingga banyak yang melewati anoda dan menabrak dinding kaca. Elektron itu sendiri tidak terlihat, tetapi ketika mereka menabrak dinding kaca tabung, mereka mengeksitasi atom di dalam kaca, membuatnya mengeluarkan cahaya atau berpendar, biasanya kuning-hijau. Eksperimen selanjutnya lalu mengecat dinding belakang tabung Crookes dengan cat fluoresen, untuk membuat sinar lebih terlihat.

Fluoresensi yang tidak disengaja ini memungkinkan peneliti untuk memperhatikan bahwa benda-benda di dalam tabung, seperti anoda, memberikan bayangan tajam pada dinding tabung. Johann Hittorf pertama kali mengenali pada tahun 1869 bahwa sesuatu harus berjalan dalam garis lurus dari katoda untuk menghasilkan bayangan.[8] Pada tahun 1876, Eugen Goldstein membuktikan bahwa mereka berasal dari katoda, dan menamakannya sinar katoda (Kathodenstrahlen).[9]

Pada saat itu, atom adalah partikel terkecil yang diketahui dan diyakini tidak dapat dibagi, elektron tidak diketahui, dan apa yang membawa arus listrik adalah sebuah misteri. Selama kuartal terakhir abad ke-19, banyak jenis tabung Crookes yang cerdik ditemukan dan digunakan dalam eksperimen bersejarah untuk menentukan apa itu sinar katoda (lihat di bawah). Terdapat dua teori: Crookes percaya bahwa sinar katoda adalah 'materi bercahaya'; yaitu, atom bermuatan listrik, sementara ilmuwan Jerman Hertz dan Goldstein percaya bahwa sinar katoda adalah 'vibrasi eter'; beberapa bentuk baru gelombang elektromagnetik.[10] Perdebatan itu diselesaikan pada tahun 1897 ketika J. J. Thomson mengukur massa sinar katoda, menunjukkan bahwa sinar katoda terbuat dari partikel, tetapi sekitar 1800 kali lebih ringan dari atom paling ringan, hidrogen. Oleh karena itu, mereka bukan atom, tetapi partikel baru, subatomik pertama yang ditemukan, yang kemudian dinamai elektron.[11] Kemudian ditemukan pula bahwa partikel-partikel ini juga bertanggung jawab atas arus listrik dalam kabel, dan membawa muatan negatif dalam atom.

Eksperimen[sunting | sunting sumber]

Selama kuartal terakhir abad ke-19 tabung Crookes digunakan dalam berbagai eksperimen bersejarah untuk mencoba mencari tahu mengenai sinar katoda.[12] Terdapat dua teori: Ilmuwan Inggris Crookes dan Cromwell Varley percaya bahwa sinar katoda adalah partikel 'materi bercahaya', yaitu atom yang bermuatan listrik. Peneliti Jerman E. Wiedemann, Heinrich Hertz, dan Eugen Goldstein percaya bahwa sinar katoda merupakan 'vibrasi eter', beberapa bentuk baru gelombang elektromagnetik, dan terpisah dari apa yang membawa arus melalui tabung.[13][10] Perdebatan berlanjut sampai J.J. Thomson mengukur massanya, membuktikan bahwa sinar katoda adalah partikel bermuatan negatif yang sebelumnya tidak diketahui, partikel subatomik pertama, yang ia sebut 'sel darah' tetapi kemudian dinamai 'elektron'.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ T. A. Delchar, Physics in Medical Diagnosis, Springer, 1997, hlm. 135.
  2. ^ Crookes, William (Desember 1878). "On the illumination of lines of molecular pressure, and the trajectory of molecules". Phil. Trans. 170: 135–164. doi:10.1098/rstl.1879.0065. 
  3. ^ "Crookes Tube". The New International Encyclopedia. 5. Dodd, Mead & Co. 1902. hlm. 470. Diakses tanggal 11 November 2008. 
  4. ^ "Crookes tube". The Columbia Electronic Encyclopedia, 6th Ed. Columbia Univ. Press. 2007. Diakses tanggal 11 November 2008. 
  5. ^ Mosby's Dental Dictionary, edisi ke-2, 2008, Elsevier, Inc. dikutip dalam "X-ray tube". The Free Dictionary. Farlex, Inc. 2008. Diakses tanggal 11 November 2008. 
  6. ^ Tousey, Sinclair (1915). Medical Electricity, Rontgen Rays, and Radium (dalam bahasa Inggris). Saunders. hlm. 624. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Juli 2016. Diakses tanggal 12 November 2008. 
  7. ^ Thomson, J. J. (1903) The Discharge of Electricity through Gases, hlm. 139
  8. ^ Pais, Abraham (1986). Inward Bound: Of Matter and Forces in the Physical World. UK: Oxford Univ. Press. hlm. 79. ISBN 978-0-19-851997-3. 
  9. ^ Thomson, Joseph J. (1903). The Discharge of Electricity through Gases. USA: Charles Scribner's Sons. hlm. 138. 
  10. ^ a b Thomson, Joseph John (1903). The Discharge of Electricity Through Gases. Charles Scribner's Sons. hlm. 189–190. ether corpuscular theory. 
  11. ^ Thomson, J. J. (August 1901). "On bodies smaller than atoms". The Popular Science Monthly. Bonnier Corp.: 323–335. Diakses tanggal 21 Juni 2009. 
  12. ^ Brona, Grzegorz; et al. "The Cathode Rays". Atom - The Incredible World (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2009. Diakses tanggal 27 September 2008. 
  13. ^ Pais, 1986, hlm. 79-81.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]