Suzuki Shigehide

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suzuki Shigehide (鈴木重秀, dilahirkan 1546, meninggal setelah 1586) adalah anak Suzuki Sadayu, seorang pemimpin yang terkenal Saika Ikki. Shogehide adalah pemimpin terakhir Saika Ikki pada akhir Zaman Sengoku di masa feodal Jepang. Ia juga dijuluki Saika Magoichi. Ia adalah seorang sahabat Ankokuji Ekei.

Shigehide disebut-sebut sebagai anak kedua Sadayu, akan tetapi kebenarannya tidak diketahui pasti. Hal ini disebabkan karena namanya tidak tercatat dalam catatan sejarah yang terbuka secara publik, sehingga keaslian nama "Shigehide" semakin menjadi terkaburkan. Meskipun ia disebut-sebut sebagai pendekar yang tangguh, detail perjuangannya sangatlah sedikit. Selain kebenciannya terhadap Nobunaga, sejarah tentang Shigehide dipenuhi dengan kebenaran setengah-setengah, kabar burung, atau teori-teori. Menurut Sengoku Engi, ia adalah seorang prajurit yang hebat.

Kabarnya ia ikut serta dalam pemberontakan Hongan-ji dan memimpun 3.000 penembak dalam pertempuran. Ia dianggap berjasa telah membunuh Harada Naomasa saat bertempur. Meskipun sedang bersekutu dengan klan Miyoshi, legenda menceritakan bahwa Shigehide tetap bersimpati kepada para pemberontak Honganji dan ia adalah satu-satunya pemimpin yang setia pada mereka. Ketika kelompok Saika menyerah pada Hideyoshi beberapa tahun kemudian, Shigehide disebutkan mencoba menyelamatkan keluarganya dari kehancuran. Namun, ia tidak bisa meyakinkan Hideyoshi untuk menyelamatkan mereka, lalu harta benda milik keluarganya lenyap.

Sejak itu, cerita-cerita tentang nasibnya menjadi beragam. Satu kisah menceritakan ia sempat mengabdi pada Hideyoshi sebelum akhirnya melakukan bunuh diri. Cerita lainnya mengisahkan ia akhirnya dengan setia melayani keluarga Toyotomi sampai pertempuran Sekigahara di mana ia bergabung dengan pasukan Timur. Dalam pertempuran itu, ia berada di bawah Date Masamune sebagai penembak senapan sundut cadangan. Beberapa cerita mengatakan bahwa ia menjadi petualang dan kemudian meninggal sebagai seorang pertapa. Setelah kejatuhan Torii Mototada pada Pertempuran Sekigahara, ia disebutkan menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang rōnin di wilayah Mito.

Dalam lukisan cetak blok kayu Zaman Edo yang menggambarkan dirinya, namanya sering kali dituliskan sebagai "Suzuchi Hida-no-kami Shigeyuki", hal ini disebabkan karena ketatnya peraturan penyaringan media pada masa itu, yang melarang ilustrasi kejadian-kejadian bersejarah.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]