Sultan Syarif Muhammad Alkadrie

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sultan Syarif Muhammad Alkadrie (1885–1944) adalah Sultan Pontianak dan ayah kandung Sultan Hamid II. Ia menjadi salah satu korban Peristiwa Mandor, yakni tragedi pembantaian massal oleh tentara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada 1944 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Kematian[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1944, Sultan Muhammad Alkadrie beserta 28 kerabat laki-laki Kesultanan Pontianak dibantai dan dieksekusi oleh tentara Jepang. Semua anak sultan pun dibunuh, kecuali Syarif Hamid karena pada saat itu ia berada di pulau Jawa.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Zweers, Louis (September 2011). "The crown jewels lost and found" (PDF). The Newsletter. IIAS (56): 6–7.