Story:Ular-Cokelat Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ular-cokelat timur
Ular-cokelat timur (Pseudonaja textilis) atau juga disebut ular bisa cokelat, atau dalam bahasa Inggris disebut eastern brownsnake atau common brownsnake, adalah spesies ular cokelat berbisa yang tersebar di Australia bagian timur dan tengah, dan di Pulau Papua bagian selatan.
Matt from Melbourne, Australia
Ular ini adalah ular darat yang paling mematikan kedua di dunia setelah Taipan pedalaman (Oxyuranus microlepidotus) berdasarkan analisis LD50 terhadap tikus, dan disebut-sebut sebagai penyebab 60% kematian akibat gigitan ular di Australia.
Poyt448 Peter Woodard
Ahli zoologi Perancis André M. C. Duméril adalah ilmuwan yang pertama kali mendeskripsikan spesies ini pada tahun 1854. Ia memberinya nama ilmiah Furina textilis dari spesimen yang didapatkan bulan Oktober 1846 oleh Jules Verreaux, yang berkomentar bahwa pola berjaring halus (fine-meshed) pada tubuh ular mengingatkannya pada stocking halus, yang menjadi inspirasi penamaannya.
Matt from Melbourne, Australia
Karena perbedaan ciri, spesimen berbeda dari ular-cokelat timur dikategorikan sebagai spesies yang berbeda pada awal abad ke-19. Ahli herpetologi Jerman Johann Gustav Fischer mendeskripsikannya sebagai Pseudoelaps superciliosus pada tahun 1856, dari spesimen yang diperoleh dari Sydney. Ahli zoologi Jerman-Inggris, Albert Günther mendeskripsikan spesies ini sebagai Demansia annulata pada tahun 1858.
Donald Hobern from Copenhagen, Denmark
Klasifikasi ilmiah ular-coklat dipindahkan dari Diemenia/Demansia ke Pseudonaja oleh naturalis Australia Eric Worrell pada tahun 1961 berdasarkan morfologi tengkorak, dan dibenarkan oleh herpetolog Amerika Samuel Booker McDowell pada tahun 1967 berdasarkan otot-otot kelenjar racun. Klasifikasi ini kemudian diikuti oleh ilmuwan-ilmuwan selanjutnya. Pada tahun 2002, herpetolog Australia Richard W. Wells membagi genus Pseudonaja, mengklasifikasikan ular-cokelat timur ke genus baru Euprepiosoma, meskipun ini belum dikenali oleh pene lain, dan Wells telah dikritik keras karena kurangnya kecermatan dalam penelitiannya.
Donald Hobern from Copenhagen, Denmark