Story:Sejarah Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama"

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama"
Bangunan Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama" dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1904
Faa.story
dan digunakan berfungsi sebagai tempat tinggal para pejabat/admininstratur perkebunan Belanda di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Faa.story
Tahun 1942 ketika Jepang datang, gedung ini dijadikan sebagai markas Tentara Jepang daerah Yogyakarta (Shudokan).
Faa.story
Salah satu peninggalannya adalah adanya Bunker Jepang di area museum.
Faa.story
Pada masa Kemerdekaan, gedung ini dijadikan markas tertinggi Tentara Keamanan Rakyat.
Faa.story
Pada 12 November 1945 gedung ini menjadi tempat konferensi TKR pertama dan menjadi saksi terpilihnya Jenderal Soedirman menjadi panglima besar TKR.
Faa.story
Gedung ini digunakan sebagai markas Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat yaitu Jenderal Soedirman dan sebagai tempat Kepala Staf Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo
Faa.story
untuk menyusun Tentara Keamanan Rakyat dan menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.
Faa.story
Gedung bergaya indish ini juga pernah menjadi Markas Korem 072/Pamungkas.
Faa.story
Sejarah kelam juga pernah terjadi gedung ini menjadi saksi bisu keganasan G-30S PKI dalam penculikan Letkol Inf. Soegijono.
Faa.story