Story:Sejarah Bangunan Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman
Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman
Semasa Hindia Belanda, gedung ini adalah rumah dinas Mr. Wijnchenk, pejabat keuangan Pura Paku Alaman. Lalu semasa pendudukan Jepang, rumah ini dikosongkan dan perabotnya disita.
Setelah Indonesia merdeka, selama 3 bulan gedung dipakai sebagal Markas Kompi "Tukul" dari Batalyon. Pada 18 Desember 1945 sampai tanggal 19 Desember 1948 gedung menjadi kediaman resmi Jenderal Sudirman, setelah dilantik menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.
Semasa Agresi Militer Belanda II gedung ini digunakan sebagai Markas "Informatie Geheimen Brigade T" tentara Belanda. Setelah pengakuan kedaulatan RI 27 Desember 1949, digunakan sebagai Markas Komando Militer Kota Yogyakarta, Asrama Resimen Infanteri XIII dan Penderita Cacad.
Sejak 17 Juni 1968 sampai 30 Agustus 1982 digunakan sebagai Museum Angkatan Darat. Setelah dipandang tidak respresentatif, lalu dipakai sebagai memorial museum "Sasmitaloka Pangliam Besar Jenderal Soedirman, berdasarkan Surat Keputusan Kasad No.: Skep/574/VII/1982.