Story:Sefalopoda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sefalopoda
Sefalopoda adalah kelas dalam filum moluska. Di dalamnya mencakup semua gurita, cumi-cumi, dan sotong. Namanya diambil dari bahasa latin cephalus (kepala) dan poda (kaki)—berarti "kaki di kepala"—diambil dari ciri khas hewan ini yang memiliki tentakel di sekitar kepalanya, yang berfungsi seperti tungkai (lengan dan kaki).
Ernst Haeckel
Sefalopoda memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa jenisnya memiliki kemampuan mengingat dengan baik, bahkan dapat belajar. Manusia memanfaatkan anggota-anggota sefalopoda sebagai bahan pangan dan dalam industri.
Ernst Haeckel
Hewan ini memiliki ciri khas yaitu mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan alat pengisap. Alat ini terdapat pada kepala yang berguna untuk menangkap mangsa.
Ernst Haeckel
Pada kepala terdapat sepasang mata yang telah berkembang dengan baik, yaitu memiliki lensa mata dan iris, tetapi tidak mempunyai kelopak mata, dapat membedakan beraneka ragam lingkungan. Dengan mata yang tajam dapat segera menghindari musuh sehingga jenis moluska ini lebih maju dibandingkan dengan yang lainnya.
Ernst Haeckel
Sistem pencernaannya adalah dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus yang letaknya pada bagian tubuh di sebelah bawah sifon.
Ernst Haeckel
Respirasinya dengan menggunakan insang, sedangkan sistem sirkulasinya adalah peredaran darah tertutup. Jantung mempunyai satu bilik dan dua serambi. Sistem ekskresinya berupa dua kantong ginjal. Sistem saraf hewan ini terdiri atas simpul otak, simpul kaki, dan simpul alat-alat dalam. Alat kelamin pada hewan ini sudah dipisahkan.
Ernst Haeckel
Pada saat perkawinan, hewan jantan menyalurkan sel sperma ke dalam rongga mantel hewan betina dengan menggunakan lengan yang terletak pada bagian ventral, kemudian terjadilah pembuahan.
Ernst Haeckel
Ovum akan tumbuh dan berkembang di dalam tubuh, kemudian menetas. Setelah cukup dewasa akan keluar dari dalam tubuh dan hidup bebas.
Ernst Haeckel