Story:Ronde: Tangyuan dengan Kearifan Lokal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ronde (makanan)
Ronde (Jawa: ꦫꦺꦴꦤ꧀ꦝꦺ, translit. Rondhé) adalah makanan tradisional Tionghoa dengan nama asli Tāngyuán (Hanzi tradisional: 湯圓; Hanzi sederhana: 汤圆; Pinyin: tāngyuán). Nama tangyuan merupakan metafora dari reuni keluarga (Hanzi tradisional: 團圓; Hanzi sederhana: 团圆; Pinyin: tuányuán (menyerupai tangyuan)).
Tidak disediakan penulis yang bisa dibaca oleh mesin. Diasumsikan adalah Miuki (berdasarkan klaim hak cipta).
Ronde terbuat dari tepung ketan yang dicampur sedikit air dan dibentuk menjadi bola, direbus, dan disajikan dengan kuah manis. Ukurannya bisa kecil atau besar, diberi isi maupun tidak.
Leechunfoo
Masyarakat China biasa mengonsumsi tangyuan saat festival Yuanxiao atau Festival Lampion atau Festival Dongzhi atau pada setiap kesempatan diadakan perkumpulan keluarga, misalnya saat pesta pernikahan.
Leechunfoo
Menurut catatan sejarah, tangyuan telah menjadi camilan populer di China semenjak Dinasti Sung. Berbagai nama digunakan untuk merujuk ronde berdasarkan catatan sejarah. Pada masa Kaisar Yongle dari Dinasti Ming, nama yang digunakan adalah yuanxiao (dari Festival Yuanxiao), nama yang digunakan oleh penduduk China bagian utara. Nama tersebut secara harafiah berarti "malam pertama", merujuk pada bulan purnama pertama setelah Tahun Baru Imlek.
Sebastian Mary
Penduduk China bagian selatan menyebutnya tangyuan atau tangtuan. Legenda mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Yuan Shikai (1912-1916), dia tidak menyukai nama yuanxiao (元宵) karena terdengar seperti (袁消) "menggeser Yuan" sehingga dia memberi perintah untuk mengubah namanya menjadi tangyuan. Nama tersebut memiliki arti "bola bulat dalam sup". Menurut dialek Hakka dan Kanton (dua dialek besar di China bagian selatan), "tangyuan" diucapkan sebagai tong rhen dan tong jyun. Istilah "tangtuan" (Hakka: tong ton, Kanton: tong tyun) tidak terlalu sering digunakan.
安可
Ronde merupakan tangyuan yang telah bercampur dengan budaya masing-masing daerah atau selera lokal. Cara pembuatannya mirip dengan pembuatan tangyuan oleh penduduk Cina bagian selatan, yaitu diisi kacang manis tumbuk dan disajikan dengan air jahe. Istilah Wedang Ronde merujuk pada air jahe panas (wedang adalah bahasa Jawa merujuk pada minuman panas) yang disajikan bersama dengan ronde. Air jahe juga bisa menggunakan gula kelapa, diberi taburan kacang tanah goreng (tanpa kulit), potongan roti, kolang-kaling, dan sebagainya. Wedang ronde sudah sangat umum bagi masyarakat Indonesia sehingga banyak yang mengira bahwa asalnya adalah asli dari Indonesia.
SpaceMonkey