Story:Paku Ekor Kuda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Paku ekor kuda
Paku ekor kuda merujuk pada segolongan kecil tumbuhan (sekitar 20 spesies) yang umumnya terna kecil dan semua masuk dalam genus Equisetum (dari equus yang berarti "kuda" dan setum yang berarti "rambut tebal" dalam bahasa Latin). Kalangan taksonomi masih memperdebatkan apakah kelompok ekor kuda merupakan divisio tersendiri, sebagai Equisetophyta (atau Sphenophyta), atau suatu kelas dari tumbuhan paku, sebagai Equisetopsida (atau Sphenopsida).
Matti Virtala
Hasil analisis molekular menunjukkan kedekatan hubungan dengan Marattiopsida dan paku sejati (Polypodiopsida).
Daniel Kraft
Semua anggota paku ekor kuda berusia tahunan, terna berukuran kecil (tinggi 0.2-1.5 m), meskipun beberapa anggotanya (yang hidup di Amerika Tropik bisa tumbuh mencapai 6–8 m (E. giganteum dan E. myriochaetum).
Daniel Kraft
Batang tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya, berperan sebagai organ fotosintetik menggantikan daun.
Daniel Kraft
Batangnya dapat bercabang. Cabang duduk mengitari batang utama. Batang ini banyak mengandung silika.
Sowerby and Johnson (1863)
Ada kelompok yang batangnya bercabang-cabang dalam posisi berkarang dan ada yang bercabang tunggal. Daun pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas.
Guilhem Vellut from Annecy, France
Spora tersimpan pada struktur berbentuk gada yang disebut strobilus (jamak strobili) yang terletak pada ujung batang (apical). Pada banyak spesies (misalnya E. arvense), batang penyangga strobilus tidak bercabang dan tidak berfotosintesis (tidak berwarna hijau) serta hanya muncul segera setelah musim salju berakhir.
CosyCobra
Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam (homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada E. arvense tumbuh menjadi protalium jantan. Spora keluar dari sporangium yang tersusun pada strobilus. Sporanya berbeda dengan spora paku-pakuan karena memiliki empat "rambut" yang disebut elater.
Chris Light
Paku ekor kuda menyukai tanah yang basah, baik berpasir maupun berlempung, beberapa bahkan tumbuh di air (batang yang berongga membantu adaptasi pada lingkungan ini). E.arvense dapat tumbuh menjadi gulma di ladang karena rimpangnya yang sangat dalam dan menyebar luas di tanah. Herbisida pun sering tidak berhasil mematikannya.
Krzysztof Ziarnek, Kenraiz
Di Indonesia, rumput betung (E. debile) digunakan sebagai sikat untuk mencuci dan campuran obat.
Chris Light