Story:Museum Multatuli

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Multatuli
Museum Multatuli adalah museum umum yang menempati bekas Wedana Rangkasbitung yang telah digunakan sejak tahun 1923.
Photo: Andreas Praefcke
Kepemilikan Museum Multatuli dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Lebak dan pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak.
Mx. Granger
useum Multatuli memiliki tujuh ruangan yang memamerkan koleksi sejarah yang berhubungan dengan antikolonialisme, Multatuli dan novel buatannya, sejarah Lebak, Banten, dan Rangkasbitung.
August Allebé
Nama Multatuli berasal dari nama pena Eduard Douwes Dekker yang merupakan asisten Residen Lebak.
August Allebé
Peresmian Museum Multatuli diadakan pada 11 Februari 2018 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hilmar Farid dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.
Chris van der Hoef Koninklijke Begeer
Koleksi Museum Multatuli yang utama adalah novel berjudul Max Havelaar yang berbahasa Prancis yang dicetak dengan tahun cetakan 1868, ubin bekas tempat tinggal Multatuli, litografi Multatuli, dan peta Rangkasbitung pada abad ke-20. Museum Multatuli juga mengoleksi patung-patung hasil karya Dolorosa Sinaga, kumpulan foto sejarah Kabupaten Lebak, surat Eduard Douwes Dekker untuk Raja Willem III dan surat Soekarno kepada Samuel Koperberg.
Chris van der Hoef Koninklijke Begeer
Museum Multatuli juga mengoleksi patung-patung hasil karya Dolorosa Sinaga, kumpulan foto sejarah Kabupaten Lebak, surat Eduard Douwes Dekker untuk Raja Willem III dan surat Soekarno kepada Samuel Koperberg.
Fr. Kaufmann