Lompat ke isi

Story:Mengenang Bencana di Museum Tsunami Aceh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Tsunami Aceh
3 gambar yang digunakan di Wikistories ini sudah tidak tersedia di Wikimedia Commons.
Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004. Bukan tanpa sebab, pada 2004 Aceh ditimpa tsunami yang besar, dan memakan banyak korban jiwa.
Selain menjadi museum, tempat ini juga sekaligus dijadikan sebagai pusat pendidikan bencana dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi.
Museum Tsunami di Banda Aceh ini dirancang oleh arsitek asal Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pria yang kini menjabat sebagai Gubernur Jabar itu memenangkan sayembara tingkat internasional yang diselenggarakan pada 2007 dalam rangka memperingati tsunami 2004.
Rachmat04
Bangunan tersebut berkonsep rumoh Aceh dan on escape hill dan sebagai referensi utamanya adalah nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.
Rachmat04
Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m², dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalam, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi, untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami.
Rachmat04
Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari Saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius suku Aceh. Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut.
Rachmat04
Lantai dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami. Bagian rooftop bangunan Museum Tsunami Aceh pun dirancang sebagai escape roof, yakni area evakuasi jika terjadi bencana banjir atau tsunami di kemudian hari.
Rachmat04
Bangunan ini memperingati para korban, yang namanya dicantumkan di dinding salah satu ruang terdalam museum, dan warga masyarakat yang selamat dari bencana ini.
Selain perannya sebagai tugu peringatan bagi korban tewas, museum ini juga berguna sebagai tempat perlindungan dari bencana semacam ini pada masa depan, termasuk "bukit pengungsian" bagi pengunjung jika tsunami terjadi lagi.
Rachmat04
Koleksi pameran di museum ini meliputi imulasi elektronik gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, serta foto korban dan kisah yang disampaikan korban selamat.
Rachmat04