Story:Kecipir, Sayuran Unik yang Jarang Ditemukan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kecipir
Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L. ) D.C.) adalah tumbuhan merambat anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Pucuk dan polong mudanya dimanfaatkan sebagai sayuran. Di Sumatra dikenal sebagai kacang botol atau kacang belingbing (pantai barat Sumatra, dan Mnk. ), dan kacang embing (Palembang).
Anna Frodesiak
Tumbuhannya merambat, memanjat atau membelit, membentuk perdu, atau semak yang menahun. Dalam budi daya biasanya diberi penyangga, tetapi jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu, hingga 4 m panjangnya. Berakar banyak, dengan akar samping yang panjang, menjalar datar dekat permukaan tanah, sebagian di antaranya menebal, membentuk umbi.
KENPEI
Daun-daun majemuk dengan tiga anak daun, duduk daun berselang-seling; daun penumpu bentuk bundar telur-lanset, panjang lk. 1 cm, tidak rontok; tangkai daun 3–12 cm, rakis 1,5–5,5 cm. Anak-anak daun berbentuk bundar telur hingga segitiga, 4–15 cm × 3.5–12 cm, membundar atau terpangkas di pangkalnya, meruncing di ujungnya; pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga tipe kupu-kupu, dalam karangan berisi 2–10 kuntum yang tumbuh dari ketiak daun, tangkai karangan bunga 5–15 cm, rakisnya 1–10 cm, agak berbulu. Bunga berkelamin dua, bertangkai hingga 5 mm; kelopaknya dengan tabung sepanjang 4–6 mm, bertaju tidak seragam, hingga 2 mm, hijau hingga merah-ungu gelap; mahkota biru, biru pucat, krem, atau kemerahan, dengan bendera hampir bundar atau lonjong-lebar, hingga 4 cm × 3.5 cm, sayap-sayap dan lunasnya sedikit lebih pendek; benang sari 10, dalam dua tukal (9 + 1); bakal buah menumpang.
KENPEI
Buah polong bentuk garis atau lonjong memanjang, berbentuk segi empat dengan sudut bersayap yang beringgit, 6–40 cm × 2–3,5 cm, berwarna hijau sewaktu muda dan menjadi hitam dan kering bila tua, berbiji 5–21 butir. Karena bentuknya yang bersayap mirip atau bahkan menyerupai sedikit dengan belimbing, di Sumatra tumbuhan ini dikenal dengan nama kacang bělingbing (Mink.). Bijinya bulat dengan diameter 5–10 mm, berwarna kuning, cokelat hingga hitam, kadang-kadang putih, kadang-kadang berbintik.
Forest and Kim Starr
Di Indonesia, kecipir umumnya ditanam untuk diambil buahnya yang muda, yang beserta pucuk dan daun-daun yang muda biasanya direbus untuk dijadikan penganan (misalnya untuk lalap, pecal, atau urap) atau dicampurkan ke dalam sayur. Daunnya berkhasiat obat. Ekstrak daun kecipir pada masa lalu digunakan untuk mengobati mata yang bengkak dan sakit telinga. Daun kecipir yang diremas dan dicampur adas pulasari digunakan sebagai obat bisul. Kecipir tergolong tumbuhan penutup tanah dan pupuk hijau efektif karena pertumbuhannya sangat cepat dan termasuk sebagai pengikat nitrogen dari udara yang paling baik. Kecipir juga mengandung asam behenat, yaitu asam lemak yang tak dapat diserap usus sehingga tidak menyebabkan kegemukan walau dikonsumsi banyak.
Forest and Kim Starr