Story:George V dari Britania Raya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
George V dari Britania Raya
George V (George Frederick Ernest Albert; 3 Juni 1865 – 20 Januari 1936 ) adalah Raja Britania Raya dan dominion-dominionnya, serta Maharaja India, yang berkuasa dari tanggal 6 Mei 1910 hingga kematiannya pada tahun 1936. George adalah putra kedua Raja Edward VII dan Ratu Alexandra. Pada awalnya, George tidak diharapkan untuk naik takhta karena ia memiliki kakak laki-laki bernama Pangeran Albert Victor. Namun, Pangeran Albert Victor meninggal pada usia 28 tahun karena penyakit pneumonia, sehingga George menjadi pewaris takhta. Ia menikahi Putri Mary dari Teck (yang tadinya bertunangan dengan Albert Victor) dan memiliki enam anak: Edward VIII, George VI, Putri Mary, Pangeran Henry, Pangeran George, dan Pangeran John. George V adalah kakek dari Ratu Elizabeth II. Pada masa kekuasaannya, bangkit paham sosialisme, komunisme, fasisme, dan republikanisme Irlandia. Pada akhir masa kekuasaannya, ia digerogoti oleh penyakitnya. Setelah wafat, George V digantikan oleh putra sulungnya Edward VIII
Luke Fildes
George lahir pada 3 Juni 1865, di Marlborough House, London. Ia adalah anak kedua dari Albert Edward, Pangeran Wales, dan Alexandra, Putri Wales. Ayahnya adalah putra sulung Ratu Victoria dan Pangeran Albert, dan ibunya merupakan putri dari Raja Christian IX dan Ratu Louise dari Denmark. Ia dibaptis di Kastel Windsor pada 7 Juli 1865 oleh Uskup Agung Canterbury, Charles Longley. Sebagai anak laki-laki dari Pangeran Wales, terdapat harapan yang kecil untuknya menjadi raja. Karena ia berada dalam urutan ketiga dalam garis suksesi takhta, setelah ayahnya dan kakak laki-lakinya, Pangeran Albert Victor. Usia George hanya terpaut 17 bulan dari kakaknya tersebut, sehingga dua pangeran ini menjalani pendidikan bersama. John Neale Dalton ditunjuk menjadi tutor mereka pada tahun 1871. Baik Albert Victor dan George tidak ada yang unggul secara intelektual. Lalu ayah mereka datang dengan gagasan bahwa angkatan laut adalah "tempat berlatih terbaik bagi setiap anak laki-laki", sehingga pada Septembe
Conrad L'Allemand
Sebagai pemuda yang bergabung di Angkatan Laut, Pangeran George berdinas bertahun-tahun di bawah komando pamannya, Pangeran Alfred, Adipati Edinburgh, yang ditempatkan di Malta. Disana ia jatuh cinta kepada sepupunya, Putri Marie dari Edinburgh. Nenek, ayah dan pamannya menyetujui hubungan antara keduanya, namun ibunya (Putri Wales) serta Istri Adipati Edinburgh—menentang hubungan itu. Putri Wales berpandangan bahwa keluarga tersebut sangat pro-Jerman. Istri Adipati Edinburgh, yang merupakan putri semata wayang Aleksandr II dari Rusia, membenci kenyataan bahwa, sebagai istri dari anak penguasa Inggris yang lebih muda, ia harus memberikan prioritas kepada Putri Wales yang dinilai lebih Jermanik karena ayah Putri Wales merupakan pangeran Jerman sebelum ia secara tak terduga menduduki takhta Denmark. Lalu, akhirnya yang terjadi adalah Marie menolak lamaran George karena pengaruh ibunya. Ia menikahi Ferdinand, pewaris takhta Rumania, pada tahun 1893. Pada November 1891, kakak George, Alber
Festing, Gabrielle
sebagai Adipati York, George melakukan beberapa tugas kerajaan. Saat meninggalnya Ratu Victoria pada 22 January 1901, ayah George naik takhta sebagai Raja Edward VII. George kemudian mewarisi gelar Adipati Cornwall, dan dalam setahun tersebut ia dikenal sebagai Adipati Cornwall dan York. Pada tahun 1901, Adipati dan Istri Adipati menjalani tur ke wilayah-wilayah Imperium Britania. Mereka datang ke Gibraltar, Malta, Port Said, Aden, Ceylon, Singapura, Australia, Selandia Baru, Mauritius, Afrika Selatan, Kanada, dan Koloni Newfoundland. Tur ini dirancang oleh Menteri Urusan Jajahan Joseph Chamberlain dengan dukungan dari Perdana Menteri Lord Salisbury untuk memberi hadiah pada para Dominion atas jasa mereka dalam Perang Afrika Selatan pada periode 1899–1902. George mempersembahkan ribuan medali kepada pasukan kolonial di Afrika Selatan. Di Afrika Selatan, sebuah pesta digelar kerajaan di Afrika Selatan. Pesta ini dihadari oleh tokoh masyarakat, tokoh pribumi, dan para narapidana Perang B
Arthur Stockdale Cope