Story:Dewi Sri, Dewi Padi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dewi Sri
Dewi Sri (Jawa: ꦢꦺꦮꦶꦱꦿꦶ; Dewi Sri, bahasa Bali: ᬤᬾᬯᬶᬲ᭄ᬭᬶ; Dewi Sri, bahasa Sunda: .mw-parser-output .script-sunda{font-family:"Noto Sans Sundanese","AB Gunung Jati","Sundanese Unicode 2013"}ᮑᮤ ᮕᮧᮠᮎᮤ; Nyi Pohaci, bahasa Bugis: ᨔᨂᨗᨕᨔᨛᨑᨗ Sangiang Serri; adalah dewi padi di tatar Sunda, Jawa, Bali, Lombok, dan Bugis.
Gunawan Kartapranata
Pemujaan terhadapnya berawal dari perkembangan dan penyebaran penanaman padi di Asia, kepercayaan terhadap dewi padi akhirnya bermigrasi dan mempengaruhi masyarakat di Nusantara. Mitologi yang serupa terhadap roh yang memberikan kesuburan di beberapa daerah sedikit berbeda dan tersebar luas di antara kawasan Asia Tenggara dan juga negara tetangga.
Satdeep Gill
Mitologi Dewi Sri di Nusantara diperkirakan sudah ada sejak awal abad pertama, ia disamakan dengan dewi Hindu, Sri Laksmi, dan sering dianggap sebagai inkarnasi atau salah satu manifestasinya. Mitologi mengenai dewi padi juga dapat ditemukan di negara Asia lainnya seperti Phosop di Thailand, Po Nagar di Kamboja dan Inari di Jepang.
Garten-Steinkunst
Pemujaan terhadap dewi padi purba diduga memiliki asal-usul prasejarah terkait perkembangan dan penyebaran pertanian padi di Asia, yang mungkin dibawa oleh masyarakat Austroasia atau Austronesia yang bermigrasi dan akhirnya bermukim di kepulauan Nusantara. Mitologi mengenai sosok roh, dewa atau dewi padi beredar luas di kalangan berbagai suku di Indonesia, serta di negara tetangga seperti di Thailand dan Kamboja.
Veit Zahlaus
Nama "Sri" berasal dari bahasa Sansekerta (श्री) yang artinya kemakmuran, kekayaan, kesehatan, kecantikan, keberuntungan serta nama lain dari dewi Hindu Laksmi. Dalam kepercayaan Hindu, dewi Sri dikenal sebagai Lakshmi, sakti atau istri dari dewa Wishnu. Akan tetapi, pemujaan dewi padi di Nusantara telah menyebar luas, termasuk di daerah yang tidak dipengaruhi kebudayaan India.
Credited in file title
Pada masyarakat Indonesia pemujaan dewi padi sangat erat terkait dengan pemujaan kesuburan dan peran pentingnya dalam dunia pertanian. Ia dipercaya sebagai dewi yang menguasai ranah dunia bawah tanah juga bulan. Perannya mencakup segala aspek Dewi Ibu, yakni sebagai pelindung kelahiran dan kehidupan. Ia juga dapat mengendalikan bahan makanan di bumi terutama padi: bahan makanan pokok masyarakat Indonesia; maka ia mengatur kehidupan, kekayaan, dan kemakmuran. Berkahnya terutama panen padi yang berlimpah dan dimuliakan sejak masa kerajaan kuno di pulau Jawa seperti Majapahit dan Pajajaran. Dewi Sri juga mengendalikan segala kebalikannya yaitu ; kemiskinan, bencana kelaparan, hama penyakit, dan hingga batas tertentu, memengaruhi kematian. Karena ia merupakan simbol bagi padi, ia juga dipandang sebagai ibu kehidupan.
Tropenmuseum