Story:Danau Poso

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Danau Poso
Danau Poso (bahasa Inggris: Poso Lake), merupakan sebuah danau yang terletak di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia; dan merupakan danau terdalam ketiga di Indonesia. Danau ini memiliki panjang 32 km dan lebar 16 km.
Kondephy
Hingga tahun 1865, orang Eropa hanya mendengar kabar tentang keberadaan danau besar di tengah pedalaman Poso di Sulawesi Tengah, dan tidak ada orang Belanda atau Eropa lainnya yang membuktikan dan melihatnya secara langsung. Pada tahun yang sama, seorang pejabat pemerintah Karesidenan Manado, Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck, berniat untuk membuktikan keberadaan danau ini, namun dia membutuhkan usaha keras untuk mendapatkan penerjemah dan pemandu di sana.
Bagas Chrisara
Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck, sepenuhnya bergantung pada kehendak tokoh masyarakat sekitar, perihal apakah mereka mengizinkan atau melarang ekspedisi yang akan dilakukannya. Pada akhirnya, van der Wyck berhasil membuktikan keberadaan Danau Poso, dan segera melakukan pemetaan seperlunya.
Walter Kaudern
Kota Pendolo terletak di bagian selatan danau, dan kota Tentena terletak di bagian utara, sedangkan beberapa desa kecil berada di pesisir pantai. Danau ini mengalir menuju Sungai Poso di Tentena, yang terus hingga ke Teluk Tomini di Kota Poso. Sebuah taman yang berisi anggrek liar terletak di dekat desa Bancea.
NASA
Di sekitar hutan yang mengelilingi danau juga masih dapat ditemukan anoa (sapi hutan) dan babirusa (atau babi rusa), seekor babi jenis ruminan. Dua spesies yang terancam punah ini merupakan salah satu dari fauna endemik yang hanya terdapat di pulau Sulawesi. Danau ini merupakan habitat dari sejumlah ikan, termasuk Sidat Kembang (Anguilla marmorata) yang bermigrasi antara danau dan laut, dan 11 spesies ikan endemik yang hanya terdapat di danau ini, di antaranya Adrianichthys, Mugilogobius amadi, M. sarasinorum, Nomorhamphus celebensis, Oryzias nebulosus, Oryzias nigrimas, dan Oryzias orthognathus, yang semuanya berada dalam keadaan terancam (dalam beberapa kasus kemungkinan telah punah).
Raynton Rare'a