Story:Api & Efeknya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Api
Api adalah oksidasi cepat suatu bahan (bahan bakar) dalam proses kimia eksotermik dari pembakaran, yang mengakibatkan pelepasan panas, cahaya, dan berbagai produk reaksi. Panas yang dihasilkan api disebabkan oleh perubahan ikatan rangkap lemah dalam molekul oksigen, O, menjadi ikatan yang lebih kuat, menghasilkan karbon dioksida dan air, serta melepaskan energi (418 kJ per 32 g O); energi ikatan bahan bakar sebenarnya hanya memainkan peran kecil di sini. Pada titik tertentu dalam reaksi pembakaran akan muncul nyala api, yang disebut titik pengapian. Nyala api adalah bagian api yang terlihat. Api terutama terdiri dari karbon dioksida, uap air, oksigen dan nitrogen. Jika cukup panas, gas bisa terionisasi untuk menghasilkan plasma. Tergantung pada zat yang menyala, dan zat lain yang ikut tercampur, warna nyala api dan intensitas api bisa berbeda-beda.
Vyacheslav Argenberg
Nyala api yang tidak terkendali dapat mengakibatkan kebakaran besar, yang berpotensi menyebabkan kerusakan. Kebakaran adalah proses penting yang mempengaruhi sistem ekologi di seluruh dunia. Kebakaran memiliki efek positif seperti merangsang pertumbuhan dan memelihara berbagai sistem ekologi.
Sylvain Pedneault
Efek negatifnya, kebakaran berbahaya bagi kehidupan dan harta benda, menyebabkan polusi atmosfer serta kontaminasi air. Jika kebakaran menghilangkan vegetasi pelindung, hujan deras dapat menyebabkan peningkatan erosi tanah oleh air. Selain itu ketika vegetasi dibakar, nitrogen yang dikandungnya dilepaskan ke atmosfer, tidak seperti unsur-unsur seperti kalium dan fosfor yang tetap berada di abu dan dengan cepat didaur ulang ke dalam tanah. Hilangnya nitrogen yang disebabkan oleh kebakaran akan menghasilkan pengurangan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Namun, kesuburan tanah mungkin tetap bisa dipulihkan, karena molekul nitrogen di atmosfer "terikat" dan diubah menjadi amonia oleh fenomena alam seperti kilat dan tanaman polong-polongan yang bersifat "pengikat nitrogen" seperti semanggi, kacang polong, dan kacang hijau.
(Photograph used by permission of the USDA Forest Service.)