Sindrom vena kava superior
Tampilan
Sindrom vena kava superior (sindrom mediastinum) | |
---|---|
Sindrom vena kava superior pada seseorang dengan karsinoma bronkogenik. Terdapat pembengkakan di wajah (gambar sebelah kiri) dan perbaikan (gambar sebelah kanan). | |
Informasi umum | |
Nama lain | Obstruksi vena kava superior |
Spesialisasi | Pulmonologi |
Sindrom vena kava superior (SVKS) adalah kumpulan gejala yang dapat terjadi akibat penekanan vena cava superior, biasanya disebabkan oleh tumor mediastinum, baik tumor yang ganas maupun yang jinak.[1][2]
Gejala
[sunting | sunting sumber]Gejala sindrom vena kava superior yang paling sering terjadi adalah sulit bernapas, batuk, pembengkakan wajah, leher, rubuh bagian atas, dan tangan. Selain itu dapat timbul gejala pembesaran vena di daerah leher, hoarseness, sulit menelan, nyeri kepala, napas cepat, pusing, batuk darah, kulit dan bibir membiru akibat kekurangan oksigen, dan sekumpulan gejala yang disebut sindrom Horner (pengecilan pupil mata, kelopak mata yang jatuh, dan tidak adanya keringat di satu sisi wajah).[2][3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kartika, Ronald W.; Busro, Ismid D. I.; Wibawanto, Agung; Busro, Frans B.; Tabrani, Marsono (2007). "Peran Pembedahan Pada Sindroma Vena Cava Superior Akibat Tumor Mediastinum: Pengalaman Di RS. Persahabatan Januari 1995 – Maret 2005". Indonesian Journal of Cardiology (dalam bahasa Inggris): 211–214. doi:10.30701/ijc.v28i3.243. ISSN 2620-4762.
- ^ a b "Superior Vena Cava Syndrome". Cedars-Sinai (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-30. Diakses tanggal 2022-02-08.
- ^ Seligson, Marc T.; Surowiec, Scott M. (2022). Superior Vena Cava Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 28723010.