Semenanjung Noto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Semenanjung Noto
Nama lokal:
能登半島
Gambar Landsat dengan data resolusi tinggi dari pesawat ulang alik
Semenanjung Noto di Jepang
Semenanjung Noto
Semenanjung Noto
Lokasi di Jepang
Geografi
LokasiLaut Jepang
Koordinat37°12′N 136°54′E / 37.2°N 136.9°E / 37.2; 136.9Koordinat: 37°12′N 136°54′E / 37.2°N 136.9°E / 37.2; 136.9
Pemerintahan
NegaraJepang
PrefekturPrefektur Ishikawa
Peta

Semenanjung Noto (能登半島, Noto-hantō) adalah semenanjung yang terletak di Jepang, menjorok ke utara ke Laut Jepang dari persisir Prefektur Ishikawa di Honshū, pulau utama Jepang. Dalam sejarah, sebelum era Meiji, semenanjung ini merupakan bagian dari Provinsi Noto. Ekonomi di Semenanjung Noto didominasi oleh industri pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Nama[sunting | sunting sumber]

Nama "Noto" menurut ahli bahasa Alexander Vovin, berasal dari bahasa Ainu, yang berarti not "tanjung" atau noto "tanjung besar".[1] Dalam penulisannya, nama Noto menggunakan dua ateji (kanji ad hoc) yaitu yang berarti 'kemampuan' dan tō/to yang berarti "naik".

Wilayah dan lokasi[sunting | sunting sumber]

Tiga wilayah[sunting | sunting sumber]

Wilayah Semenanjung Noto dibagi menjadi tiga wilayah.

Kuchi-Noto (Pintu masuk Noto)
Wilayah selatan. Kota Hakui, Kota Kahoku, Kabupaten Hōdatsu-shimizu, Kabupaten Shika
Naka-Noto (Bagian tengah Noto)
Wilayah tengah. Kota Nanao, Wakura Onsen Resort, Kabupaten Naka-Noto, Tatsuruhama
Oku-Noto (Noto bagian dalam atau Noto Utara)
Wilayah utara. Kota Wajima, Kota Suzu, Kabupaten Noto, Kabupaten Anamizu, Pulau Noto

Dalam film[sunting | sunting sumber]

Dalam dunia perfilman, Semenanjung Noto memiliki peranan penting sebagai latar. Semenanjung ini menjadi lokasi dalam film noir Zero Focus (Zero no Shoten, 1961), yang disutradarai oleh Yoshitaro Nomura. Film ini menampilkan keindahan pantai semenanjung dan menggambarkan perbedaan sosial di daerah tersebut. Selain itu, semenanjung ini juga menjadi latar dalam film kedua Hirokazu Koreeda, Maborosi (1995) dan film terakhir Shōhei Imamura, Warm Water Under a Red Bridge (Akai Hashi no Shita no Nurui Mizu, 2001). Kota Suzu yang terletak di ujung Semenanjung Noto, menjadi latar film Saihate Nite yang dirilis pada tahun 2014.

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Jalur JR Nanao berangkat dari Kanazawa menuju Stasiun Wakura Onsen melalui Unoke, Hakui, Nanao.
Kereta Api Noto
Kereta api lokal kecil dari Wakura ke Anamizu.
Bandar Udara Noto
Terletak di antara Anamizu dan Wajima. Jalur udara menuju Bandar Udara Internasional Tokyo.
Noto Satoyama Kaido
Membentang dari Kanazawa ke Kabupaten Anamizu.
Jalan Tol No-etu (sebagian dibuka)
Berangkat dari Oyabe (Toyama) menuju Wajima melalui Bandar Udara Nanao dan Noto.
Jalan Suzu
Jalan bebas biaya Jalan Tol Noto, dari Anamizu hingga Suzu.
Rute 249
Jalan nasional yang membentang di sekitar Semenanjung Noto.

Gempa bumi[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 25 Maret 2007, gempa bumi Noto 2007 mengguncang semenanjung tersebut, yang menyebabkan satu korban meninggal dan setidaknya 170 orang terluka. Dari Mei 2018 hingga Juni 2022, wilayah timur laut Noto mengalami lebih dari 20.000 gampa bumi, termasuk 10 gempa dengan kekuatan di atas 4 SR.[2]

Gempa berkekuatan 6,3 SR terjadi pada Mei 2023, dan gempa yang lebih besar pada tanggal 1 Januari 2024 menewaskan 48 orang.[3]

Penetapan Warisan Budaya[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2011, Semenanjung Noto ditetapkan sebagai bagian dar Sistem Warisan Pertanian yang Penting Secara Global oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Vovin, Alexander (2020). A Descriptive and Comparative Grammar of Western Old Japanese (edisi ke-2nd). Leiden, Boston: Brill. hlm. 63. ISBN 978-90-04-42211-7. 
  2. ^ Amezawa, Y.; Hiramatsu, Y.; Miyakawa, A.; Imanishi, K.; Otsubo, M. (2023). "Long-Living Earthquake Swarm and Intermittent Seismicity in the Northeastern Tip of the Noto Peninsula, Japan". Geophysical Research Letters. 50 (8). Bibcode:2023GeoRL..5002670A. doi:10.1029/2022GL102670alt=Dapat diakses gratis. 
  3. ^ Blair, Gavin (January 1, 2024). "Japan earthquakes: 'battle against time' to find those trapped under rubble as death toll rises". The Guardian. Diakses tanggal January 2, 2024. 
  4. ^ "World Agricultural Heritages" (PDF). MAFF(Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-09-29.