Sayuri Ogawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sayuri Ogawa adalah sebuah nama samaran dari seorang mantan pengikut Gereja Unifikasi yang mengaku pernah mendapat pelecehan seksual. Selain pelecehan seksual, ia juga mengaku keluarganya diperas Gereja Unifikasi dan mendapat ancaman dari pihak gereja tersebut. Ia mengatakan bahwa orang tuanya menyumbangkan total 10 juta yen ke gereja selama 40 tahun.

Ia memiliki pekerjaan paruh waktu selama dua tahun setelah lulus dari sekolah menengah atas. Tetapi, orang tuanya memaksanya untuk menyumbangkan hampir seluruh pendapatannya sebesar 2 juta yen atau lebih untuk Gereja Unifikasi atau cult tersebut. Ayahnya sebagai kepala gereja di lingkungan tempat tinggalnya dan ibunya bekerja untuk kampanye seorang anggota gereja yang ikut dalam pemilihan majelis lokal.

ia menyerukan revisi hukum untuk memberikan dukungan kepada anak-anak anggota cult, bersama dengan pedoman tentang sumbangan besar ke gereja. Ia juga menyerukan aturan tentang apa yang dianggap tepat dalam hal hubungan politisi dengan gereja. Ia dan suaminya menyerukan undang-undang yang melarang sumbangan berlebihan kepada kelompok-kelompok agama. Ia juga meminta agar Jepang, yang telah meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak Anak, turun tangan untuk menyelamatkan banyak anak korban sepertinya.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]