Sakau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sakau adalah kondisi seorang pemakai narkoba yang ketagihan.[1] Ketika penderita telah mencapai fase kecanduan dan mencoba untuk menghentikan penggunaan, dia akan mengalami gejala yang berbeda-beda pada tiap orang, tergantung keparahan dan jenis narkoba yang digunakan.[2]

Jenis narkoba[sunting | sunting sumber]

Terdapat 4 jenis obat yang paling sering disalahgunakan, yakni:

Halusinogen

Seperti lysergic acid diethylamide (LSD), phencyclidine dan ecstasy (inex). Efek yang dapat timbul dari penyalahgunaan obat halusinogen beragam, di antaranya adalah halusinasi, tremor, dan mudah berganti emosi.

Depresan

Seperti diazepam, alprazolam, clonazepam, dan ganja. Efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan obat depresan adalah sensasi rileks dan mengalihkan stres akibat suatu pikiran.

Stimulan

Seperti dextroamphetamin, kokain, methamphetamine (sabu-sabu), dan amphetamin. Efek yang dicari atas penyalahgunaan obat stimulan adalah bertambahnya energi, membuat penggunanya menjadi fokus.

Opioid

Seperti morfin dan heroin yang sebenarnya Falahi obat penahan rasa sakit. Namun, disalahgunakan untuk menciptakan rasa kesenangan.

Gejala[sunting | sunting sumber]

Berikut gejala-gejala dari sakau berdasarkan jenis narkoba yang digunakan:

Sakau narkoba jenis halusinogen[3]

Gejala sakau yang bisa dirasakan antara lain gelisah, bingung, lelah, sulit tidur, hingga depresi berat. Rasa tidak nyaman inilah yang bisa membuat orang ingin terus menggunakan ekstasi hingga akhirnya mengalami overdosis.

Sakau narkoba jenis depresan[4]
  • Menimbulkan denyut jantung atau nadi lebih cepat, mulut dan tenggorokan kering, merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
  • Sulit mengingat sesuatu kejadian.
  • Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
  • Gangguan kebiasaan tidur, sensitif dan gelisah, berkeringat, berfantasi, dan selera makan bertambah.
  • Memicu tindakan agresif bahkan cenderung melakukan tindak kekerasan.
  • Saat putus zat, penggunaannya akan menyebabkan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih atau capek.
Sakau narkoba jenis stimulan
  • Depresi
  • Gelisah
  • Tubuh terasa lelah
  • Terasa tidak enak badan
  • Nafsu makan meningkat
  • Mengalami mimpi buruk dan terasa sangat nyata
  • Lambat dalam beraktivitas
Sakau narkoba jenis opioid
  • Hidung tersumbat
  • Gelisah
  • Keringat berlebih
  • Sulit tidur
  • Sering menguap
  • Nyeri otot

Setelah satu hari atau lebih, gejala sakau dapat memburuk. Beberapa gejala yang dapat dialami adalah:

  • Diare
  • Kram perut
  • Mual dan muntah
  • Tekanan darah tinggi
  • Sering merinding
  • Jantung berdebar
  • Penglihatan kabur/buram

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]