Lompat ke isi

SPMAA

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

SPMAA (Sumber Pendidikan Mental Agama Allah) atau Yayasan SPMAA adalah yayasan yang didirikan pada tahun 1961 oleh Abdullah Muchtar di Lamongan, Jawa Timur. Yayasan ini juga merupakan lembaga pengembangan swadaya masyarakat nirlaba yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, lingkungan hidup dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui media pembinaan mental spiritual secara Islami.[1][2]

Nilai Dasar

[sunting | sunting sumber]

Yayasan Ponpes SPMAA dalam menggiatkan aktifitasnya senantiasa berpedoman pada nilai dasar kelembagaan yang disebut Tiga Proyek Besar Umat Manusia:[3]

  1. Mengenal Allah Secara Mendekat dan Mendasar
  2. Melatih Diri Mengetahui Musuh Gaib
  3. Menanam Keyakinan Dunia Akhirat.

Penjodohan

[sunting | sunting sumber]

Rahmat Pura adalah salah satu ritual dalam upacara perkawinan di Pesantren SPMAA, yang dilaksanakan sebelum upacara akad nikah berlangsung. Upacara Rahmat Pura adalah salah satu produk budaya, yang saat ini masih dilestarikan oleh Yayasan SPMAA. Pada prinsipnya upacara ini menjadi tradisi pesantren setiap satu tahun sekali, namun apabila ada beberapa pasangan yang telah siap menikah, dalam satu tahun bisa terjadi dua kali upacara Rahmat Pura. Upacara yang diselenggarakan sebelum akad nikah berlangsung ini mempunyai makna yang dalam. Di balik upacara ini semua peserta, panitia dan keluarga yayasan dianjurkan untuk menjalankan puasa. Puasa tersebut diartikulasikan sebagai salah satu ikhtiar bagi pasangan yang menikah untuk sabar dan kuat nanti menghadapi bahtera kehidupan baru dalam kehidupan mereka.[4]

Yayasan Pondok Pesantren SPMAA berdiri pada tanggal 27 Oktober 1961 di Desa Turi, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.[5]

Yayasan SPMAA lahir dari keprihatinan Bapak Guru MA. Muchtar atas kondisi kehidupan masyarakat di daerah tertinggal yang secara kuantitatif masih mendominasi sistem sosial masyarakat. Ironisnya kala itu masih sedikit lembaga yang mau menjamah dan memfasilitasi berbagai permasalahan dan kebutuhan masyarakat tersebut.[5]

Dengan pertimbangan bahwa, anak-anak yang tinggal dalam penampungan tersebut juga memerlukan kebutuhan ruhani, maka didirikanlah pesantren sebaga lembaga penyedia ilmu-ilmu agama. Nama yang dipilihkan untuk pesantren ini adalah Sumber Pendidikan Mental Agama Allah, atau disingkat SPMAA, yang sekaligus menjadi nama resmi lembaga. Pada tahun 1979, Yayasan SPMAA resmi menjadi organisasi sosial yang berbadan hukum.[5]

Mengacu pada realitas yang demikian itu, maka diawal kiprahnya prakarsa untuk mewujudkan gagasan tersebut dikembangkan melalui pesantren sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan inovasi dalam pembangunan masyarakat. Bapak Guru Muhammad Abdullah Muchtar sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren SPMAA Pusat membumikan gagasan tersebut dengan menyelenggarakan pendidikan keterampilan dan melakukan pengasuhan terhadap para anak yatim piatu melalui PPFMYP (Panti Penampung Fakir Miski dan Yatim Piatu).[5]

Yayasan SPMAA selain memakai pendekatan layanan berdasarkan jiwa kasih (charitatif-filantropis), sejak tahun 1978 juga melakukan strategi model ‘Community Development’ dengan membina para pengusaha mikro, petani, dan nelayan dengan memberikan sentuhan penanganan pada kelembagaan kolektifnya agar mampu mengakses berbagai sumber yang dibutuhkan masyarakat.[5]

Pada bulan Mei 2023, Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) melaksanakan workshop nasional selama tiga hari, yang diikuti oleh 117 titik dari 65 cabang SPMAA se-Indonesia. Pada hari pertama Sabtu yakni bedah manuskrip dan seminar pendidikan di Rumah Makan Aqilla Deket dihadiri langsung Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA.[6]

Berdasarkan data yang dirangkum, aliran kepercayaan atau keagamaan yang saat ini diawasi oleh tim Pakem Sarolangun, salah satunya adalah Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA).[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Pemkab Lamongan Gandeng Yayasan SPMAA Wujudkan Pembangunan". Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Diakses tanggal 2024-07-24. 
  2. ^ "Profil – SPMAA". Diakses tanggal 2024-07-24. 
  3. ^ "Nilai Dasar SPMAA – SPMAA". Diakses tanggal 2024-07-24. 
  4. ^ Zulaili, Iin Nur (2020-05-29). "Modernitas Pesantren dan Kesakralan Pernikahan dalam Upacara Rahmat Pura". FIKRAH. 8 (1): 99. doi:10.21043/fikrah.v8i1.7060. ISSN 2476-9649. 
  5. ^ a b c d e "Sejarah Yayasan SPMAA – SPMAA". Diakses tanggal 2024-07-24. 
  6. ^ Purwanto, M. Yusuf (29 Mei 2023). "SPMAA Berkontribusi Wujudkan Pembangunan di Lamongan". Bojonegoro Intermedia Pers Digital. Diakses tanggal 24 Juli 2024. 
  7. ^ "Ini 7 Aliran Keagamaan yang Diawasi Tim Pakem Sarolangun, Satu Diantaranya Sudah Dilarang - Tribunjambi.com". jambi.tribunnews.com. Diakses tanggal 2024-07-24.