Reni Marlinawati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dr. Hj. Reni Marlinawati (10 Maret 1973 – 7 Agustus 2020) adalah seorang politikus Indonesia dan anggota DPR.

Profil[sunting | sunting sumber]

Dr. Reni Marlinawati adalah anggota parlemen dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Saat ini, ia duduk di Komisi X DPR RI sebagai seorang wakil sekretaris yang menangani bidang pendidikan, kebudayaan dan pariwisata, pemuda dan olahraga, serta perpustakaan nasional. Ia juga merupakan anggota Badan Musyawarah (BAMUS) DPR RI.

Reni Marlinawati dibesarkan di Sukabumi Jawa Barat. Ia mengenyam pendidikan dasar sampai menengah di kampung halamannya di Palabuhanratu. Setelah lulus, Reni kemudian melanjutkan kuliahnya di IAIN (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung dengan mengambil program studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah). Setelah lulus pada tahun 1997, Reni kemudian melanjutkannya ke jenjang pascasarjana dan berhasil meraih gelar doktor di bidang Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2006.

Kariernya dalam bidang politik lebih dulu ia awali sejak ia bergabung dengan salah satu organisasi mahasiswa. Reni pernah aktif di HMI dan menjadi Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana se-Indonesia. Setelah lulus dari almamaternya pun ia terus aktif dalam berorganisasi. Ia tercatat pernah menjadi Komite Perbankan Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Kini, ia menjabat sebagai Sekretaris di Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI, Ketua di PARMUSI, ketua PP Wanita Persatuan Pembangunan (WPP), menjabat sebai ketua IKA (Ikatan Alumni) UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan.

Sebelum terjun di dunia politik, Reni mempunyai bakat dalam mengembangkan berbagai bidang usaha. Perempuan yang pernah menjadi Ketua Umum Yayasan Cipta Insan Mandiri ini, merupakan Pendiri, Bendahara, sekaligus Liasion Government Borneo Tropical Rainforest Foundation (BTRF) Indonesia. Selain itu, Reni juga menjadi dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung dan Universitas Negeri Jakarta.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]