Referendum monarki Rwanda 1961

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Referendum tentang monarki diadakan di Rwanda pada tanggal 25 September 1961 serentak dengan pemilihan umum Parlemen Rwanda 1961. Referendum ini menanyakan dua hal: apakah monarki sebaiknya tetap dipertahankan setelah kemerdekaan pada tahun berikutnya, dan apakah petahana Kigeli V sebaiknya tetap menjadi raja. Hasilnya 80% pemilih menolak sistem monarki dan Raja Kigeli V dengan tingkat partisipasi sebesar 95%.[1] Raja Kigeli V mengklaim bahwa telah terjadi kecurangan dalam pemilu ini.[2]

Hasil[sunting | sunting sumber]

Pertanyaan pertama[sunting | sunting sumber]

Apakah monarki di Rwanda sebaiknya dipertahankan?

Pilihan Suara %
Mendukung 253.963 20,15
Menentang 1.006.339 79,85
Suara tidak sah/kosong 14.329
Jumlah 1.274.631 100
Pemilih terdaftar/tingkat partisipasi 1.337.342 95,31
Sumber: African Elections Database

Pertanyaan kedua[sunting | sunting sumber]

Apakah Kigeli V sebaiknya tetap menjadi Raja Rwanda?

Pilihan Suara %
Mendukung 257.510 20,40
Menentang 1,004.655 79,60
Suara tidak sah/kosong 11.526
Jumlah 1.273.691 100
Pemilih terdaftar/tingkat partisipasi 1.337.342 95,24
Sumber: African Elections Database

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Elections in Rwanda African Elections Database
  2. ^ Perraudin, Frances (12 January 2017). "Rwanda's new king named – a father of two living on an estate near Manchester". The Guardian. Diakses tanggal 9 April 2018.