Raharty Subiyakto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Raharty Subiyakto (27 Mei 1929 – 08 April 1999) [1] [2] adalah Ketua/Pendiri Mitra Budaya (1968), serta Pendiri Ratna Busana (1972). Ia merupakan saudari kandung dari Rahmi Hatta (istri Mohammad Hatta). Raharty merupakan istri dari R. Soebijakto, Kepala Staf Angkatan Laut RI yang pertama, 1948-1959.

Riwayat Hidup[sunting | sunting sumber]

Riwayat pendidikannya adalah:

  • ELS, Bandung (1940);
  • SMP Putri, Yogyakarta (1946);
  • SMA Bagian A, Yogyakarta (1950);
  • Akademi Bahasa Inggris, Jakarta (tidak selesai).

Riwayat penghargaan yang pernah ia terima antara lain:

  • Wanita Berbusana Terbaik PAPMI (1971)
  • Wanita Berbusana Terbaik PAPMI (1976).

Ia merupakan Pembantu Khusus Majalah Femina (1982) serta Aktifis Women's International Club (sejak 1950). Kegiatan lainnya adalah Ketua Kehormatan Yalasenastri. Alamat rumahnya di Jalan Simpruk Golf 1 No. 175, Jakarta Selatan.[1]

Ketika masih remaja, ia bercita-cita menjadi arkeolog, akan tetapi ketika lulus SMA pada tahun 1950 belum ada fakultas terkait (sastra) yang memiliki jurusan arkeolog sehingga ia memilih untuk melanjutan studi pada Akademi Bahasa Inggris Jakarta. Akan tetapi hanya berkuliah sebentar saja. Selang beberapa waktu, jurusan arkeologi sudah dibuka, namun Titi, begitu panggilannya, tetap tidak bisa masuk di jurusan tersebut, karena memilih menikah. Perempuan tersebut dikenal sebagai orang yang berpengetahuan luas terkait etiket. Ia merupakan pengasuh Majalah Etiket femina. Martha Tilaar juga memintanya mengajar etiket pada kursus kecantikan yang ia ampu.[1]

Titi mempelajari etiket dari ibu kandungnya, yang berguru langsung kepada Prof. Hazeu terkait etiket orang Eropa. Kakeknya, Tengku Muhamad Nurdin, yang merupakan keturunan aceh tersebut tidak mengerti etiket orang Belanda. Sehingga pengetahuan terkait etiket sebagan besar ia peroleh dari ibunya. memberikan pelajaran etiket sudah menjadi semacam mata pencaharian untuknya. Meski sering mengajar etiket, ia menolak disebut guru, sebab ia mengajar secara santai, meski kadang-kadang ia juga mengajari etiket ntuk para guru."Etiket itu kan perilaku. perilaku yang sopan. Baik Pria maupun Wanita kan harus berlaku sopan," ujarnya.[1]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. ISBN 979-444-006-X. OCLC 37095471. 
  2. ^ Administrator (1999-04-20). "Meninggal". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-11-24.