Lompat ke isi

RWE

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
RWE AG
Aktiengesellschaft
Kode emitenFWB: RWE
FWB: RWEA (ADR)
Komponen DAX (RWE)
ISINDE0007037129
IndustriPembangkitan listrik
Kantor pusatEssen, Jerman
Wilayah operasi
Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Serikat
Tokoh kunci
Markus Krebber (Presiden dan CEO), Manfred Schneider (Chairman)
ProdukListrik
Pendapatan€13,125 miliar (2019)[1]
€1,267 miliar (2019)[1]
€1,210 miliar (2019)[1]
Total aset€39,846 miliar (2019)[1]
Total ekuitas€5,738 miliar (2019)[1]
PemilikQatar Investment Authority (9,09%)
Karyawan
19.792 (2019)[1]
Situs webwww.group.rwe/en
Facebook: rwegroup X: rwe_ag Instagram: rwe.global LinkedIn: rwe- Youtube: UCrYuhywZo3hvOsoJW32ze1g Modifica els identificadors a Wikidata

RWE AG adalah sebuah perusahaan energi multinasional yang berkantor pusat di Essen, Jerman. Perusahaan ini membangkitkan dan memperdagangkan listrik di Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Serikat.[2]

Pra-Perang Dunia I

[sunting | sunting sumber]
Selembar saham dari Rheinisch-Westfälische Elektrizitätswerk, diterbitkan pada tanggal 16 Februari 1900

Perusahaan ini didirikan di Essen pada tahun 1898 dengan nama Rheinisch-Westfälisches Elektrizitätswerk Aktiengesellschaft antara lain oleh Elektrizitäts-Actien-Gesellschaft vorm. W. Lahmeyer & Company (EAG).[3][4] Pada tahun 1900, nama dari perusahaan ini diubah menjadi RWE.[5] Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan pembangkit listrik pertamanya.[4] Pada tahun 1902, EAG menjual perusahaan ini ke sebuah konsorsium yang dibentuk oleh Hugo Stinnes dan August Thyssen.[4]

Pada tahun 1906, perusahaan ini berekspansi ke luar Essen dengan mengakuisisi Elektrizitätswerk Berggeist di Brühl, dan Bergische Elektrizitätswerke di Solingen. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mengakuisisi sejumlah saham dari dua operator trem, yakni Bochum-Gelsenkirchener Straßenbahn dan Rheinische Bahngesellschaft.[4]

Pada tahun 1908, RWE meneken kontrak demarkasi dengan Städtische Elektrizitätswerk Dortmund dan Elektrizitätswerk Westfalen.[3] Ketiganya kemudian membentuk Westfälische Verbands-Elektrizitätswerk. RWE berkontribusi pada perusahaan tersebut dengan menyuntikkan modal berupa pembangkit listrik di Dortmund–Kruckel dan sistem tenaga listrik di Witten/Dortmund. Keempat perusahaan tersebut kemudian membentuk Vereinigte Elektrizitätswerke Westfalen (VEW).[4]

Pada tahun 1909, RWE mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Reisholz dan mengakuisisi sejumlah saham dari sebuah operator trem, yakni Süddeutsche Eisenbahngesellschaft.[4] RWE juga mulai membangun jaringan pasokan gas sendiri pada tahun 1909, dengan pengiriman gas batu bara pertama ke wilayah Bergisches Land dimulai pada tahun 1912.[4] Pada tahun 1914, RWE mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Vorgebirgszentrale di Hürth. Pada tahun 1920, pembangkit listrik tersebut telah memiliki kapasitas terpasang sebesar 190 MW, sehingga menjadikannya pembangkit listrik terbesar di Eropa.[4]

Sebelum Perang Dunia I, pemerintah kota Essen, Mülheim an der Ruhr, dan Gelsenkirchen, telah memegang sejumlah saham dari RWE.[3] Pada dekade 1920-an, pemerintah kota Bonn, Cologne, Krefeld, Duisburg, dan Düsseldorf juga resmi memegang sejumlah saham dari RWE.[4] Pada tahun 1925, pemerintah Prusia juga resmi memegang sejumlah saham dari perusahaan ini. Pada tahun 1929, pemerintah-pemerintah yang memegang saham dari perusahaan ini menyatukan kepemilikan sahamnya pada Kommunale Aufnahmegruppe für Aktien.[6]

Periode antar perang dan Perang Dunia II

[sunting | sunting sumber]
Pada dekade 1920-an, RWE mulai membangun sistem tenaga listrik nasional di Jerman, antara lain sistem tenaga listrik 220/110 kV.

Pada tahun 1920, RWE mengakuisisi Niedersächsische Kraftwerke yang berkantor pusat di Osnabrück.[4] Pada tahun 1922, perusahaan ini mengembangkan bisnis batu baranya dengan mengakuisisi tiga tambang antrasit di Essen dan mayoritas saham dari sebuah perusahaan lignit, yakni Braunkohlen- und Briketwerke Roddergrube.[6] Pada tahun 1923, perusahaan ini mengakuisisi EAG. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah saham dari Rheinische Elektrizitäts-Aktiengesellschaft (Rheinelektra). Perusahaan ini juga resmi memegang sejumlah saham dari Ruhrgas, setelah menyuntikkan modal berupa jaringan pasokan gasnya ke perusahaan tersebut. Pada tahun 1927, RWE dan Prussia menukar kepemilikan saham mereka atas tambang batu bara di Brunswick dan Cologne. RWE juga menjadi pemilik dari Braunkohlen-Industrie di Zukunft.[6]

Pada tahun 1932, RWE mengakuisisi mayoritas saham dari sebuah perusahaan batu bara, yakni Rheinische Aktiengesellschaft für Braunkohlenbergbau (Rheinbraun).[3] Pada tahun 1936, perusahaan ini mengakuisisi Niederrheinische Braunkohlenwerke, operator dari Pembangkit Listrik Frimmersdorf.[7]

Pada tanggal 1 Mei 1933, dewan direksi dari perusahaan ini, termasuk Ernst Henke, bergabung ke NSDAP.

Sejak musim semi tahun 1943, kepolisian Essen telah menginvestigasi Wilhelm Ricken, direktur teknik dari RWE, atas tuduhan "subversi militer". Investigasi tersebut dilakukan atas laporan dari Wali Kota Essen, Just Dillgardt, yang juga merupakan chairman dari RWE. Dillgardt membuat laporan tersebut setelah mendapat informasi dari direktur niaga RWE, Friedrich Praedel. Wilhelm Ricken akhirnya ditahan pada tanggal 20 Oktober 1943, dan divonis mati pada tanggal 8 Maret 1944, oleh Volksgerichtshof, antara lain karena pernyataannya bahwa "perang akan berakhir seperti pada tahun 1918". Pada tanggal 2 Mei 1944, Wilhelm Ricken pun dieksekusi mati di Berlin-Plötzensee.[8]

Pada tahun 2015, sebuah "stolperstein" pun dibangun di Essen untuk mengenang Ricken.[8]

Pengembangan sejak Perang Dunia II

[sunting | sunting sumber]

Selama Perang Dunia II, infrastruktur yang dimiliki oleh RWE rusak berat, tetapi sebagian besar telah diperbaiki pada tahun 1948.[3][7] Pada tahun 1952, perusahaan ini dikecualikan dari kendali Sekutu. Pada tahun 1957, RWE mengakuisisi sebuah perusahaan batu bara, yakni Neurath.[3]

RWE dan Bayernwerk kemudian bersama-sama membangun reaktor nuklir industrial pertama di Jerman. PLTN Kahl berkapasitas 15 MW pun dibangun di sebelah PLTU Dettingen, dan mulai dioperasikan pada tahun 1962. Hingga ditutup pada tahun 1985, PLTN Kahl pun menjadi sumber dari sejumlah temuan penting yang mendukung perancangan dan operasional dari reaktor nuklir komersial.

Pada tahun 1962, RWE dan Bayernwerk juga mulai membangun PLTN Gundremmingen.[9] Pada tahun 1965, atas permintaan dari pemerintah kota sekitar, Pembangkit Listrik Karnap di Essen mulai membakar limbah domestik.[9]

Pada tahun 1969, RWE mengakuisisi sejumlah saham dari Gelsenkirchener Bergwerks-Aktiengesellschaft untuk berekspansi ke bisnis minyak bumi, tetapi kemudian dijual ke VEBA pada tahun 1974.[10]

Pada tahun 1971, perusahaan ini mendirikan Gesellschaft für elektrischen Straßenverkehr untuk mengembangkan mobil listrik. Pada tahun 1983, perusahaan tersebut meluncurkan purwarupa mobil listrik yang diberi nama City-Stromer dan diproduksi melalui kerja sama dengan Volkswagen.[10]

Pada tahun 1988, RWE kembali berekspansi ke bisnis minyak bumi dengan mengakuisisi Deutsche Texaco, yang sebelumnya dikenal sebagai Deutsche Erdoel. Nama dari perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi RWE-DEA.[3]

Pada dekade 1990-an, RWE mengakuisisi sejumlah aset di bekas Jerman Timur, termasuk sejumlah saham dari perusahaan pertambangan Lausitzer Braunkohle AG (LAUBAG) dan perusahaan ketenagalistrikan VEAG. Pada tahun 2000, VEW bergabung ke dalam perusahaan ini, sehingga saham dari LAUBAG and VEAG diharuskan dijual untuk menghindari monopoli.[11]

Pada tahun 2001, RWE mengambil alih Thames Water asal Britania Raya.[12] Pada tahun 2002, perusahaan ini mengakuisisi American Water Works Company asal New Jersey, dan dijadikan anak usaha dari Thames Water.[11] Pada tahun 2006, RWE menjual Thames Water ke Kemble Water, sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Macquarie Group.[13] Pada tahun 2008, RWE juga mendivestasi American Water.

Pada tahun 2002, RWE mengakuisisi perusahaan utilitas listrik dan gas Innogy asal Britania Raya dengan harga £3 miliar (US$4,3 miliar). Nama dari perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi RWE npower.[14][15]

Dalam rangka pertukaran aset dengan RAG AG, RWE menukar sejumlah saham dari STEAG dengan hampir semua saham dari perusahaan energi terbarukan Harpen.[11] Pada tahun 2003, RWE juga resmi memegang seluruh saham dari Thyssengas. Pada tahun yang sama, perusahaan ini memutuskan untuk mendivestasi perusahaan batu bara asal Amerika, Consol Energy.[11]

CEO RWE, Jürgen Großmann bertemu dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, pada tahun 2011

Pada tahun 2011, RWE menjual mayoritas saham operator sistem tenaga listrik Amprion (RWE Transportnetz Strom).[11][16]

Pada tanggal 14 Agustus 2012, RWE mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan 2.400 orang pegawai untuk mengurangi biaya operasional.[17]

Pada bulan Agustus 2013, RWE menyelesaikan penjualan NET4GAS, operator sistem pasokan gas di Republik Ceko, dengan harga €1,6 miliar ke sebuah konsorsium yang beranggotakan Allianz dan Borealis.[18] Pada dekade 2000-an, RWE juga mengakuisisi perusahaan energi STOEN asal Polandia dan VSE asal Slovenia.[11]

Pada bulan Maret 2015, RWE menyelesaikan penjualan RWE-DEA ke sebuah kelompok yang dipimpin oleh Mikhail Fridman asal Rusia dengan harga $5,6 miliar, walaupun mendapat penolakan dari regulator di Britania Raya.[19]

Pada tanggal 1 April 2016, RWE menyerahkan bisnis energi terbarukan, sistem tenaga listrik, dan penjualan tenaga listriknya ke Innogy yang melantai di Frankfurt Stock Exchange.[20][21]

Pada bulan Maret 2018, diumumkan bahwa bisnis energi terbarukan dan nuklir milik E.ON akan ditukar dengan seluruh saham Innogy yang dipegang oleh RWE. RWE juga akan memegang 16,7% saham E.ON.[22] Melalui pertukaran aset tersebut, RWE pun menjadi perusahaan energi terbarukan terbesar ketiga di Eropa, setelah Iberdrola asal Spanyol dan Enel asal Italia.[23][24]

Pada tanggal 1 Desember 2023, disetujui bahwa RWE akan menjadi bagian dari investasi sebesar £11 miliar pada proyek ladang angin Dogger Bank di Britania Raya.[25]

Pada akhir tahun 2023, pemerintah Jerman mendapat persetujuan dari Uni Eropa untuk memberikan kompensasi sebesar €2,6 miliar ke RWE guna menghapus lignit di wilayah Rhine.[26]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f "RWE: Our energy for a sustainable life - Annual Report 2019" (PDF). RWE. Diakses tanggal 19 October 2020.
  2. ^ RWE. "Introducing RWE AG". www.group.rwe (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-20.
  3. ^ a b c d e f g "RWE AG History". FundingUniverse. Diakses tanggal 7 April 2018.
  4. ^ a b c d e f g h i j "Chronicle 1898-1920". RWE. Diakses tanggal 7 April 2018.
  5. ^ "History of RWE AG – FundingUniverse". www.fundinguniverse.com. Diakses tanggal 2020-10-20.
  6. ^ a b c "Chronicle 1921-1930". RWE. Diakses tanggal 8 April 2018.
  7. ^ a b "Chronicle 1931-1945". RWE. Diakses tanggal 8 April 2018.
  8. ^ a b "WILHELM RICKEN - Stolperstein, Essen, Germany - Stolpersteine on Waymarking.com". www.waymarking.com. Diakses tanggal 2019-11-25.
  9. ^ a b "Chronicle 1959-1967". RWE. Diakses tanggal 8 April 2018.
  10. ^ a b "Chronicle 1968-1980". RWE. Diakses tanggal 8 April 2018.
  11. ^ a b c d e f "Chronicle 2000-2008". RWE. Diakses tanggal 8 April 2018.
  12. ^ "RWE's £4bn buys Thames Water". The Scotsman. 26 September 2000. Diakses tanggal 24 February 2016.
  13. ^ "Thames Water to be sold for £8bn". BBC News. 16 October 2006. Diakses tanggal 24 February 2016.
  14. ^ "Innogy agrees to German takeover". BBC News. 22 March 2002. Diakses tanggal 25 December 2012.
  15. ^ "RWE Is Set to Buy Innogy". The New York Times. 18 March 2002. Diakses tanggal 25 December 2012.
  16. ^ "RWE has no plans to sell stake in power network Amprion". Reuters. 27 February 2018. Diakses tanggal 8 April 2018.
  17. ^ "RWE Announces 2,400 More Job Cuts as Power Demand Slumps". Bloomberg News. 14 August 2012.
  18. ^ RWE Annual Report 2013 (PDF). RWE AG. hlm. 23.
  19. ^ "Germany's RWE closes $5 billion oil, gas unit sale despite UK opposition". Petro Global News. Diakses tanggal 2 March 2015.
  20. ^ Chazan, Guy (7 October 2016). "Lacklustre market debut for Innogy". Financial Times. Diakses tanggal 8 October 2016.
  21. ^ "RWE renewables spinoff Innogy volatile in market debut". Deutsche Welle. 7 October 2016. Diakses tanggal 8 October 2016.
  22. ^ Massoudi, Arash; Buck, Tobias (11 March 2018). "Eon to acquire Innogy in €43bn deal with RWE". Financial Times. Diakses tanggal 11 March 2018.
  23. ^ Nina Chestney (8 April 2019), UK competition authority clears RWE purchase of stake in E.ON Reuters.
  24. ^ Tobias Buck (September 30, 2019), RWE aims to be carbon neutral by 2040 Financial Times.
  25. ^ "Sunak wraps up 11-hour Cop28 trip with new deal for UK wind farm". The Independent. 1 December 2023. Diakses tanggal 1 December 2023.
  26. ^ "EU approves Germany's payments for early coal exit". Deutsche Welle. 11 December 2023.

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]