Portal:Jepang/Artikel Pilihan/30 2009

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pertempuran Shanghai adalah pertempuran pertama dari 22 pertempuran besar antara Tentara Revolusioner Nasional, Republik Tiongkok dan Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Pertempuran ini adalah salah satu yang paling besar dan paling berdarah selama masa perang tersebut.

Sejak 1931, Tiongkok dan Jepang telah terlibat dalam konflik-konflik kecil tiada putus, seringkali dikenal sebagai ”insiden”, yang membuat Tiongkok kehilangan wilayah sepotong demi sepotong. Pada Agustus 1937, mengikuti Insiden Jembatan Marco Polo pada 7 Juli, dan invasi Jepang terhadap Tiongkok Utara, Generalissimo Chiang Kai-shek memutuskan untuk memimpin Tiongkok dalam perang total terhadap Jepang, meskipun tanpa deklarasi resmi. Perlawanan Tiongkok di Shanghai bertujuan mematahkan gerak maju Jepang yang cepat, memberikan banyak waktu yang diperlukan kepada pemerintah Tiongkok untuk memindahkan industri-industri vital ke tempat yang lebih dalam, di mana pada saat yang sama berusaha mengambil simpati Kekuatan Barat. Selama tiga bulan pertempuran sengit, Pasukan Tiongkok dan Jepang bertempur di pusat kota Shanghai, kota-kota terpencil, dan pantai-pantai sepanjang pesisir Provinsi Jiangsu, tempat Jepang melakukan pendaratan amfibi. Tentara Tiongkok hanya mengandalkan senjata-senjata kaliber kecil dalam melawan serangan gencar besar-besaran dari udara, laut, dan kekuatan pemukul lapis baja Jepang. Pada akhirnya, Shanghai jatuh, dan Tiongkok kehilangan sebagian besar pasukan terbaik mereka, serta gagal mendapatkan intervensi internasional. Namun demikian, perlawanan Tiongkok datang sebagai kejutan besar terhadap penyerbu Jepang yang telah terindoktrinasi dengan pikiran superior secara budaya dan militer, dan secara dramatis menurunkan moral tentara Jepang. Cerita kepahlawanan mempertahankan Shanghai dan cerita selanjutnya mengenai kekejaman tentara Jepang yang amat terkejut dengan perlawanan tersebut, menginspirasi bangkitnya perlawanan nasionalisme Tiongkok dalam sebuah konflik brutal selama delapan tahun.

(Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya:

Kimono · Perang Boshin · Sakura · Hiroshima · lainnya...