Piroklastik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Batuan Piroklastik (berasal dari bahasa Yunani, πῦρ, berarti api, dan κλαστός, yang berarti rusak) adalah bebatuan klastik yang terbentuk dari material vulkanik. Ketika material vulkanik dikirim dan diolah kembali melalui proses mekanik, seperti dengan air atau angin, bebatuan tersebut disebut vulkaniklastik. Piroklastik biasanya berhubungan dengan aktivitas vulkanik, seperti gaya letusan gunung Krakatau. Piroklastik biasanya dibentuk dari abu vulkanik, lapilli dan bom vulkanik yang dikeluarkan dari gunung berapi, bergabung dengan bebatuan di daerah tersebut yang hancur.

Tipe Tipe Endapan[sunting | sunting sumber]

Secara genetik batuan piroklastik dapat dibagi menjadi tiga tipe utama, yaitu:

Endapan Jatuhan (Pyroclastic Fall Deposits)[sunting | sunting sumber]

Endapan ini dihasilkan oleh erupsi eksplosif yang melemparkan material material volkanik ke atmosfer dan jatuh di sekitar pusat erupsi. Material piroklastik setelah dilempar dari pusat volkanik langsung jatuh ke darat melalui medium udara. Jika material tersebut jatuh pada daerah slope maka dapat terjadi gerakan yang disebabkan oleh gaya gravitasi. Tumpukan material tersebut apabila mengalami litifikasi akan menjadi batuan piroklastik. Karakteristik khusus dari tipe ini adalah memiliki sortasi yang baik dan beberapa batuan seperti pumis dan lithic fragments tampak membentuk gradasi normal.

Endapan Aliran (Pyroclastic Flow Deposits)[sunting | sunting sumber]

Endapan ini dihasilkan dari gerakan material piroklastik ke arah lateral berupa aliran gas atau material setengah padat berkonsentrasi tinggi di atas permukaan tanah. Proses pengendapannya sepenuhnya dikontrol oleh topografi. Bagian lembah atau depresi dari pusat erupsi akan terisi oleh material tersebut dan akan membentuk batuan piroklasstik setelah terkompaksi dan terlitifikasi. Ciri umum dari tipe ini adalah memiliki sortasi buruk dan pada batuan pumis dapat dijumpai gradasi yang berlawanan (reverse grading). Hal tersebut disebabkan oleh densitas material yang lebih rendah daripada medianya (aliran gas/padatan).

Pyroclastic Surge Deposits[sunting | sunting sumber]

Mekanisme pembentukan surge deposit ini mirip dengan flow deposit, tetapi material piroklastik berada dalam media gas atau padatan berkonsentrasi rendah. Endapan ini cenderung menyebar dan menyelimuti area di sekitar pusat erupsi namun umumnya lebih berkonsentrasi di lembah lembah dan daerah depresi. Struktur yang mencirikan endapan ini antara lain: perlapisan silang siur, dune, antidune, laminasi planar, baji dan bergelombang.

Klaifikasi batuan piroklastik berdasarkan komposisi batuan menurut Fisher (1966)

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa klasifikasi batuan piroklastik, tetapi klasifikasi yang umum digunakan adalah klasifikasi berdasarkan ukuran piroklas dan jenis piroklasnya. Untuk itu perlu diketahui istilah-istilah sebagai berikut. Tefra (tephra) adalah semua material piroklastik yang belum terkonsolidasi. Sedangkan endapan piroklastik yang telah terkonsolidasi dinamakan batuan piroklastik. Istilah piroklas dapat disamakan dengan istilah fragmen pada batuan sedimen. Piroklas adalah bagian individu dari material yang dapat diukur dan dapat diklasifikasikan. Fisher mengelompokkan batuan piroklastik berdasarkan komposisi materialnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]