Lompat ke isi

Pengungsi di Pulau Jeju

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pengungsi di Pulau Jeju atau di dalam bahasa Korea disebut dengan 제주 예멘 난민제주 예멘 난민 berjumlah sekitar 552 orang yang berasal dari Yaman. Rata-rata mereka adalah laki-laki yang melakukan perjalanan ke Korea Selatan sebagai turis dan kemudian meminta suaka di Pulau Jeju selama tahun 2016 hingga 2018. Mereka tinggal di pulau tersebut dengan status sebagai pengungsi. Hal ini telah memicu kontroversi internal di Korea Selatan.[1][2][3][4][5][6]

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara di Yaman dan mencari tempat berlindung di Pulau Jeju melalui Program Bebas Visa meningkat pesat pada tahun 2018.[7][8] Pada awal perang saudara tersebut, tidak ada warga Yaman meminta status pengungsi di Jeju. Pada tahun 2016 hanya tujuh orang yang mengajukan status sebagai pengungsi dan kemudian meningkat pada tahun 2017 menjadi sebanyak 42 orang. Tetapi pada tahun 2018, jumlah tersebut naik dengan signifikan menjadi sekitar 500 orang.[9] Pada Mei 2018 ada 942 orang asing yang meminta status pengungsi di Jeju dan 515 orang diantaranya berasal dari Yaman menurut Kantor Imigrasi Jeju.[10] Kekhawatiran tentang keamanan meningkat sekitar pulau dalam menanggapi lonjakan tersebut, dengan bias perspektif mengenai agama Islam serta banyaknya tuduhan yang belum dikonfirmasi terkait dengan pengungsi Yaman yang melakukan kejahatan telah menambah bermusuhan diantara para pencari suaka. Sebuah petisi yang mencerminkan sentimen negatif publik kemudian diposting di situs web Blue House untuk meminta pengusiran pengungsi Yaman.[11][12]

Program Bebas Visa Jeju

[sunting | sunting sumber]

Banyak pengungsi Yaman yang terbang lebih dulu ke Malaysia, karena di sana mereka memberikan izin tinggal untuk tiga bulan tanpa visa.[13] Dari beberapa negara yang membebaskan visa untuk orang-orang Yaman, Malaysia adalah tujuan awal favorit mereka. Hal ini karena ada kesamaan budaya yang berasal dari tradisi religius Islam.Walaupun begitu, karena Malaysia bukan penandatangan Konvensi Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1951 maka mereka menolak kewajiban untuk melindungi hak-hak pengungsi.[14] Hal ini juga mengakibatkan para pengungsi Yaman tidak dapat tinggal lebih lama dan karena itu mereka pindah ke Pulau Jeju dengan memanfaatkan Program Bebas Visa.Program Bebas Visa Jeju dikenalkan pertama sekali pada tanggal 1 Mei 2002 sebagai salah satu bagian dari Undang-Undang Khusus Pengembangan Kota Kosmopolitan Internasional Jeju (제주 특별 자치도 설치 및 국제 자유 도시 조성을 위한 특별법) dengan tujuan mendorong lebih banyak wisatawan ke pulau itu.

Pengaturan khusus untuk masuk ke pulau Jeju

[sunting | sunting sumber]

Pengaturan khusus untuk masuk ke Pulau Jeju disediakan untuk semua orang tetapi izin tersebut tidak bisa digunakan untuk masuk ke wilayah lainnya di Korea Selatan. Masa tinggal yang diizinkan adalah selama 30 hari dengan kondisi khusus untuk orang-orang yang datang langsung ke Pulau Jeju dengan menggunakan pesawat atau kapal. Pada Desember 2017, AirAsia mulai rute penerbangan langsung dari Malaysia ke Jeju. Hal ini menjadi salah satu faktor yang meningkatkan jumlah para pencari suaka.[14]

Tindakan Imigrasi Jeju

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 1 Juni 2018, kantor Imigrasi Korea mencoret Yaman dari daftar negara bebas visa. Kebijakan ini dibuat untuk membatasi pengungsi Yaman dan mencegah mereka meninggalkan Pulau Jeju dan masuk ke wilayah lain di Korea Selatan. Pemerintah Pulau Jeju akan mendampingi para pengungsi Yaman untuk mendapatkan pekerjaan di sektor yang sedang mengalami kekurangan tenaga kerja.[15][16] Kantor Imigrasi Korea Selatan telah memberikan pendampingan kemanusiaan dan mengatur pengajuan aplikasi pengungsi serta mencegah pengungsi tambahan dari Yaman.[17] Kantor Provinsi Jeju mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan melakukan yang terbaik untuk melindungi kepentingan penduduk Jeju ketika memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Yaman.[18]

Pada tanggal 2 Agustus 2018, pengacara Cho Kyoung-Tae mengadakan sebuah konferensi untuk membicarakan mengenai pembatalan hukum pengungsi. Cho menyatakan bahwa seharusnya program bebas visa untuk orang asing di Pulau Jeju dihapus.[19]

Lihat Juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Murphy, Brian (22 June 2018). "How hundreds of Yemenis fleeing the world's worst humanitarian crisis ended up on a resort island in South Korea". The Washington Post =. Diakses tanggal 2 July 2018.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  2. ^ "South Koreans outraged as 500 Yemeni refugees flee to island". Financial Times. Diakses tanggal 2 July 2018.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  3. ^ "Yemeni refugees' fate tested on Jeju Island". 17 June 2018. Diakses tanggal 2 July 2018. 
  4. ^ "South Korea to tighten laws amid influx of Yemeni asylum-seekers to resort island of Jeju". 29 June 2018. Diakses tanggal 2 July 2018. 
  5. ^ "Justice Ministry proposes reinforcement measures to amend refugee act". 29 June 2018. Diakses tanggal 2 July 2018. 
  6. ^ "제주 온 예멘인 500여 명 난민 신청..엇갈리는 시선". 다음 뉴스 (dalam bahasa Korea). 2018-06-19. Diakses tanggal 2018-06-28. 
  7. ^ "제주도에 예멘인 북적북적한 이유 알아보니..."난민 신청자 급증"" (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 2018-06-28. 
  8. ^ "제주서 예멘인 무더기 입국…절반 이상 난민 신청" (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 2018-06-28. 
  9. ^ "'예멘 난민' 올해만 500여명.. 화들짝 놀란 제주". 다음 뉴스 (dalam bahasa Korea). 2018-06-18. Diakses tanggal 2018-06-28. 
  10. ^ "올해만 500여명이 신청, 제주 '예멘 난민' 딜레마" (dalam bahasa Korea). 2018-06-06. Diakses tanggal 2018-10-02. 
  11. ^ "South Korea Is Going Crazy Over a Handful of Refugees". Foreign Policy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-17. 
  12. ^ (CHEONGWADAE), 청와대. "청와대 국민소통 광장 > 국민청원". 대한민국 청와대 (dalam bahasa Korea). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-05. Diakses tanggal 2018-10-02. 
  13. ^ "Yemeni refugees become a major issue on Jeju". Korea Joongang Daily.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  14. ^ a b Haas, Benjamin (2018-07-12). "Influx of refugees from Yemen divides South Korean resort island". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-02. 
  15. ^ "제주 예멘인 난민신청자에 양식장·음식점 일자리 제공" (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 2018-06-28. 
  16. ^ "'내전 피해 제주로' 예멘 난민 신청자 조기 취업" (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 2018-06-28. 
  17. ^ ""숙소소개·무료진료" 제주서 체류 예멘 난민 인도적 지원" (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 2018-06-28. 
  18. ^ "제주도 "예멘 난민 인도적 대응…도민 안전에 최선"" (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 2018-06-28. 
  19. ^ http://news1.kr/articles/?3419181