Penduduk ambang batas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penduduk ambang batas dalam ekonomi mikro adalah jumlah penduduk yang paling sedikit yang dibutuhkan agar suatu layanan dapat menjadi berguna.

Dalam geografi ekonomi, ambang batas adalah jumlah paling sedikit orang yang dibutuhkan agar suatu barang atau jasa tersedia di suatu wilayah. Konsep ini mirip dengan "jangkauan" dalam teori tempat sentral dan eceran, tergantung pada kepadatan penduduk dan kesediaan untuk melakukan perjalanan untuk mendapatkan barang atau jasa.[1]

Sebagai contoh, sebuah toko kecil mungkin memerlukan kira-kira 800 pelanggan, sementara toko yang lebih besar seperti Marks and Spencer mungkin memerlukan 70.000 pelanggan untuk mendapatkan laba, dan universitas mungkin memerlukan 350.000 pelanggan untuk dapat bertahan.[2]

Ambang batas juga dapat dikaitkan dengan daya beli pelanggan, terutama di tempat-tempat dengan upah rendah di mana orang hanya mampu membeli barang atau jasa sesekali.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Goodall, B. (1987) The Penguin Dictionary of Human Geography. London: Penguin.
  2. ^ Tiscali encyclopedia Diarsipkan 2007-10-12 di Wayback Machine.