Pemalutan (konstruksi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Contoh sebuah pemalutan

Pemalutan adalah penerapan satu bahan di atas bahan lain untuk menghasilkan kulit atau lapisan. Dalam konstruksi, pemalutan digunakan untuk memberikan tingkat isolasi termal dan ketahanan cuaca, dan untuk meningkatkan penampilan bangunan. [1] Pemalutan dapat dibuat dari berbagai macam bahan termasuk kayu, logam, batu bata, vinil, dan bahan komposit yang dapat mencakup aluminium, kayu, campuran semen dan polistiren daur ulang, serat jerami gandum/padi. [2] Pemalutan layar hujan adalah bentuk pemalutan cuaca yang dirancang untuk melindungi dari unsur-unsur, namun juga menawarkan isolasi termal. Pemalutan sendiri tidak harus kedap air, cukup sebagai elemen kontrol: ia hanya berfungsi untuk mengarahkan air atau angin dengan aman untuk mengendalikan limpasan dan mencegah infiltrasinya ke dalam struktur bangunan. Pemalutan juga dapat menjadi elemen pengendali kebisingan, baik masuk maupun keluar. Pemalutan dapat menimbulkan risiko kebakaran karena desain atau materialnya.

Keterangan[sunting | sunting sumber]

Pemalutan dalam konstruksi adalah bahan yang diaplikasikan di atas bahan lain untuk menghasilkan kulit atau lapisan dan digunakan untuk memberikan tingkat isolasi termal dan ketahanan terhadap cuaca, dan untuk meningkatkan penampilan bangunan. Di antara pemalutan dan dinding terdapat rongga tempat air hujan dapat turun.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Adam Boult (16 June 2017). "What is cladding, and why can it be a fire risk?". The Daily Telegraph. Diakses tanggal 22 June 2017. 
  2. ^ "What is cladding and why is it used on buildings?". The Sydney Morning Herald. 15 June 2017. Diakses tanggal 22 June 2017.