Partai Bela Negara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Partai Bela Negara (PBN) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini dideklarasikan pada 16 Desember 2006 di Tugu Proklamasi Jakarta.

Asas dan tujuan[sunting | sunting sumber]

PBN berasaskan Pancasila dan berdasar hukum UUD 45. Dalam Orasi Politik Ketua Umum DPP PBN selaku Deklarator menyatakan bahwa PBN lahir bertujuan untuk meneruskan cita cita perjoangan para pejoang Pendiri NKRI tercinta guna mempercepat terwujudnya Tujuan Nasional menuju masyarakat adil makmur, di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Meraoke, dengan bersatu padu tanpa mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras maupun golongan sehingga Pemerintahan Negara Kesatuian Republik Indonesia sekarang maupun yang akan datang dihormati dan disegani dalam tata pergaulan dunia modern.

Deklarasi PBN[sunting | sunting sumber]

Deklarasi PBN juga ditandai dengan pemecahan Rekor di Indonesia yang terdaftar di MURI berupa obor terbesar di dunia. Obor tersebut melambangkan penyuluh dalam kegelapan. Diharapkan PBN mulai sekarang dan selanjutnya akan secara cerdas dan santun turut memecahkan problim problim anak bangsa dengan tanpa pamrih. Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Umum DPP PBN bahwa sebagai Ketua Umum ia tidak ada ambisi untuk dirinya sendiri dengan statementnya tidak ingin masuk ke jajaran Eksekutif, Legislatif maupun Yudikatif bagi dirinya sendiri tetapi mendorong agar setiap Kader PBN yang mampu untuk maju dengan syarat dicintai dan dipilih rakyat guna meweakilinya minimal di Lembaga Legislatif sebagai sarana memperjoangkan nasib rakyat yang sampai sekarang belum merasakan manisnya kemerdekaan. Dicontohkan alangkah ironisnya tanah tumpah darah Indonesia yang kaya raya tetapi sebagian rakyatnya masih menderita busung lapar. Alangkah sedihnya di bumi Nusantara yang gemah ripah loh jinawi tetapi masih import beras.

Seruan kepada kader PBN[sunting | sunting sumber]

Diserukan kepada seluruh DPD dan DPC sampai Anak Ranting terkecilpun agar selalu berupaya dan melakukan karya sekecil apapun asal nyata dan dapat membawa kesejahteraan rakyat menuju ke kehidupan yang bahagia, di wilayah yang aman, dalam masyarakat yang damai dan dalam situasi tenteram. Apalah artinya janji dan rencana besar kalau tidak terlaksana. Apalah gunanya policy muluk muluk tetapi ujung ujungnya justru membuat rakyat sengsara. Deklarasi ditutup dengan pembacaan doa yang dilakukan dan disaksikan oleh Tokoh tokoh semua Agama yang di apit oleh perwakilan saudara kita dari Aceh dan Papua, dilatarbelakangi oleh putra putri setiap provinsi yang mengenakan pakaian adat masing masing.