Kumbang tanduk
Asiatic rhinoceros beetle | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | |
Spesies: | O. rhinoceros
|
Nama binomial | |
Oryctes rhinoceros | |
Sinonim [1] | |
Scarabaeus rhinoceros Linnaeus, 1758 |
Kumbang tanduk atau bangbung (Oryctes rhinocerus) adalah jenis kumbang badak (Dynastinae) yang tersebar luas di Asia Tenggara, ke timur sampai pulau Irian, ke utara sampai pulau Formosa.[2] Kumbang dewasa berwarna hitam atau cokelat tua.[2] Panjang tubuh 3,5–4,5 cm dengan kepala bertanduk.[2] Tanduk kumbang jantan lebih panjang dan melengkung ke belakang, sedangkan tanduk kumbang betina berupa tonjolan.[2] Larva sebesar pisang susu, berwarna putih kelabu, ditutup rambut-rambut cokelat dan jarang-jarang.[2] Kepala larva kecil berwarna cokelat kemerahan.[2] Makanannya empulur batang yang membusuk.[2] Pupa terbungkus bahan yang terbentuk dari tanah serta dari daun-daun dan ranting.[2] Kumbang dewasa menempel pada pucuk daun, menyerap cairan, dan merusak jaringan daun yang masih muda.[2] Kumbang ini banyak terdapat pada berbagai jenis pohon palem (Palmae), bertelur pada batang tanaman inang yang membusuk.[2] Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) merupakan salah satu serangan hama yang mengakibatkan kematian tanaman kelapa sawit muda hingga 1,0–2,5 persen.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Lars Wallin (February 14, 2001). "Catalogue of type specimens. 4. Linnaean specimens" (PDF). Uppsala University. Diakses tanggal August 28, 2010.
- ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-4. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.
- ^ (Indonesia) "Kumbang Tanduk". PTPN3 Berantas Hama Kumbang Tanduk dengan Ramah Lingkungan. Diakses tanggal 25 Juni 2014.