OpenSID

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
OpenSID
Versi pertama19 Juni 2016
GenreSistem Informasi Desa
LisensiLisensi Publik Umum GNU
Bahasa
Daftar bahasa
Sunting di Wikidata Sunting di Wikidata • Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


OpenSID [1] adalah suatu aplikasi sistem informasi Desa (SID) yang sengaja dibuat terbuka agar dapat dikembangkan secara bersama-sama oleh komunitas peduli SID. OpenSID awalnya dikembangkan menggunakan SID dari Combine Resource Institution (CRI). SID CRI terakhir yang telah digabung dengan OpenSID adalah SID 3.10 yang diperoleh komunitas peduli SID pada tanggal 15 Pebruari 2017.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID), pada awalnya dibangun dan dikembangkan dan dikelola oleh lembaga non-pemerintah, Combine Resource Institution (CRI), sejak 2009. Pemegang hak cipta aslinya adalah Combine Resource Institution (CRI).

Pada tahun 2016 OpenSID dikelola oleh Komunitas OpenSID, yang terdiri dari perangkat desa, pegiat desa dan pengguna OpenSID lainnya. Yang mengembangkan OpenSID adalah relawan dari Komunitas OpenSID. Kode sumber OpenSID awalnya dikembangkan dari versi SID CRI yang diperoleh pada bulan Mei 2016.

Kemudian ditahun 2018, dibentuk Lembaga berbadan hukum oleh komunitas dengan nama Perkumpulan Desa Digital Terbuka (OpenDesa) yang bertujuan untuk keberlanjutan pengembangan OpenSID. OpenDesa didirikan oleh perwakilan dari komunitas Pengguna dan Pegiat OpenSID yang diantaranya  :

  • Eddi Ridwan. Phd
  • Maskar. M
  • Herry Wanda, A.Md.Kom
  • Hernindya Wisnuadji
  • Lusianto, S.Kom, M.Si
  • Julis Suryadi, dan
  • Stanley Karrow (alm).

Proses pengembangan OpenSID selanjutnya dilakukan secara terbuka untuk diikuti dan diperiksa oleh siapapun yang berkepentingan atau berminat. Usulan dan permintaan dari komunitas OpenSID terdaftar di Repositori OpenSID. Daftar prioritas yang sedang dikerjakan ada di Repositori OpenSID. Siapa saja dapat mengusulkan perbaikan dan usulan yang masuk diprioritaskan oleh Kelompok Kerja Analisis Kebutuhan Repositori OpenSID.

OpenDesa percaya sepenuhnya bahwa perangkat TIK open source (TIK Terbuka), yang terbuka bebas digunakan dan yang dikembangkan bersama oleh komunitas yang peduli, merupakan sarana yang efektif untuk mempercepat penerapan dan pemanfaatan TIK untuk menuju Desa Cerdas. Kepercayaan ini timbul dari pengalaman OpenSID, sistem informasi desa sumber terbuka yang gratis dan bebas digunakan desa — yang dalam waktu yang relatif singkat sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 18.000 desa dan terus dikembangkan bersama oleh komunitas yang peduli dan mempunyai motivasi tinggi memajukan desa mereka.

Perkumpulan Desa Digital Terbuka dibentuk pada tanggal 7 bulan Desember tahun 2018 di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, sebagai wadah untuk mengembangkan, menyebarkan dan membantu desa memanfaatkan teknologi informasi terbuka, seperti OpenSID, semata-mata untuk memajukan desa.

Layanan yang ditawarkan OpenDesa dan program kerja OpenDesa dimaksudkan untuk mendukung tujuan itu.

OpenDesa siap berkolaborasi dan bekerjasama dengan semua instansi, lembaga dan kelompok terkait, supaya cita-cita kita bersama untuk terciptanya sebanyak mungkin Desa Cerdas secepat mungkin dapat tercapai.

Peran dan Manfaat OpenSID[sunting | sunting sumber]

Berikut ini dijelaskan secara singkat beberapa manfaat SID menurut pengertian di atas (tidak terbatas pada fitur yang ada di OpenSID saja).

  1. Kantor desa lebih efisien
    Misalnya, dengan memakai OpenSID, kantor desa dapat menyediakan layanan surat keterangan pada warga jauh lebih cepat dibandingkan cara manual. Dengan OpenSID, data penduduk sudah tersimpan dan dapat diisikan secara otomatis pada surat yang bisa dicetak langsung.
  2. Kantor desa lebih efektif
    Sebagai contoh, karena SID menyimpan data penduduk beserta atribut-atributnya, kantor desa dapat dengan mudah memilah data penduduk secara akurat berdasarkan kriteria yang diinginkan, sehingga bisa mentargetkan suatu program pemerintah secara tepat sasaran. Ini berbeda dengan proses serupa tanpa SID, di mana sering dilakukan penentuan sasaran program secara kira-kira dan tidak berbasis data.
  3. Pemerintah desa lebih transparan
    Dengan SID, pemerintah desa dapat mengelola informasi kegiatan desa dalam bentuk yang mudah disajikan kepada warga dan lebih mudah diakses warga. Misalnya, kantor desa dapat memakai SID untuk mengelola informasi perencanaan pengembangan desa dan menampilkan informasi tersebut pada berbagai media, seperti di web desa, papan pengumuman dsbnya.
  4. Pemerintah desa lebih akuntabel
    Dengan adanya informasi perencanaan, kegiatan pembangunan, penggunaan dana desa dsbnya di dalam SID yang mudah diakses warga, pemerintah desa akan dituntut untuk lebih akuntabel. Kantor desa akan mempunyai kesempatan untuk secara lebih mudah membuat laporan pertanggung-jawaban kegiatan, penggunaan dana desa dsbnya.
  5. Layanan publik lebih baik
    Seperti disebut di atas, dengan SID kantor desa akan lebih efisien dan lebih efektif dalam melakukan fungsi dan tugas mereka. Karena salah satu tugas utama kantor desa adalah memberi layanan publik, fungsi ini pun akan lebih baik. Contoh sederhana yang diberikan di atas, warga akan bisa memperoleh surat keterangan yang mereka butuhkan secara lebih cepat dan dengan data yang lebih akurat.
  6. Warga mendapat akses lebih baik pada informasi desa
    Dengan SID, informasi kependudukan, perencanaan, asset, anggaran dsbnya akan terrekam secara elektronik. Semua informasi tersebut mempunyai potensi untuk lebih mudah diakses oleh warga. Kantor desa mempunyai kesempatan untuk menyediakan fasilitas bagi warga untuk mengakses informasi desa dengan mudah, misalnya dengan menerbitkan informasi desa di web desa. Karena tahu data itu ada, warga juga mempunyai kesempatan untuk menuntut kantor desa untuk menyediakan akses pada informasi yang mereka butuhkan.
  7. Warga dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan desa
    Ketersediaan data dan informasi desa yang mudah diakses akan meningkatkan potensi warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa. Warga akan tahu kegiatan apa yang sedang berjalan dan apa yang direncanakan, sehingga dapat ikut mengawal kegiatan tersebut ataupun memberi usul, saran dan masukan lain terkait pembangunan desa. Lebih dari itu, SID juga mempunyai potensi untuk menyediakan media elektronik untuk menggalang partisipasi warga, seperti forum diskusi atau formulir komentar/usulan elektronik.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Mengenal OpenSID". Merdesa.id. 19 September 2017. Diakses tanggal 22 Januari 2021.