Olfactory fatigue
Artikel ini membutuhkan judul dalam bahasa Indonesia yang sepadan dengan judul aslinya. |
Olfactory fatigue atau olfactory adaptation adalah ketidakmampuan sementara untuk membedakan bau tertentu setelah menciumnya beberapa lama. Misalnya, bila memasuki rumah makan aroma makanan tercium kuat, tapi setelah beberapa saat kesadaran akan bau itu memudar sampai akhirnya tidak disadari sama sekali. Setelah meninggalkan daerah berbau, kepekaan kembali dengan waktu. Anosmia adalah hilangnya daya penciuman secara tetap, dan berbeda dari olfactory fatigue.
Istilah ini sering digunakan dalam wine tasting, ketika seseorang kehilangan daya penciuman untuk membedakan bouquet anggur setelah mencium anggur beberapa saat. Juga digunakan dalam indoor air quality, misalnya dalam penciuman batu manusia, tembakau, dan pembersih. Olfactory fatigue sangat mirip dengan adaptasi saraf atau adaptasi penglihatan. Tubuh manusia menjadi kurang peka akan rangsangan untuk menghindari kejenuhan sistem saraf, sehingga memampukan tubuh untuk menanggapi rangsangan baru yang berbeda.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE)
- Olfaction
- Anosmia
- Thermal comfort