Lompat ke isi

Nyamuk dalam Al-Qur'an

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nyamuk dalam Al-Qur'an disebutkan pada Surah Al-Baqarah ayat ke-26. Penyebutan nyamuk di dalam Al-Qur'an oleh Allah dijadikan sebagai perumpamaan untuk menyesatkan orang fasik dan menjadi petunjuk bagi orang beriman. Di sisi lain, penyebutan hewan yang berukuran lebih kecil dibadingkan nyamuk di dalam Al-Qur'an menjadi isyarat mengenai keberadaan mikroorganisme.

Penyebutan

[sunting | sunting sumber]

Nyamuk adalah salah satu hewan yang disebutkan di dalam Al-Qur'an.[1] Penyebutannya dalam Surah Al-Baqarah pada ayat ke-26.[2] Dalam ayat ini, nyamuk disebutkan dengan sebutan بَعُوۡضَةً (ba’udlah).[3][4] Kata بَعُوۡضَةً dalam ayat ini secara spesifik merujuk kepada nyamuk betina.[5]

Pelajaran

[sunting | sunting sumber]

Perumpamaan bagi manusia

[sunting | sunting sumber]

Penyebutan nyamuk di dalam Al-Qur'an sebagai suatu perumpamaan oleh Allah.[6] Penyebutannya dalam Surah Al-Baqarah pada ayat ke-26 dijadikan sebagai contoh untuk menyesatkan orang-orang yang fasik dan memberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman.[7]

Isyarat keberadaan mikroorganisme

[sunting | sunting sumber]

Dalam Surah Al-Baqarah pada ayat ke-26, setelah penyebutan nyamuk disebutkan pula adanya hewan yang lebih kecil dibandingkan dengan nyamuk. Istilah yang digunakan ialah فَمَا فَوۡقَهَا.[3] Penggunaan istilah ini mengisyaratkan adanya keberadaan mikroorganisme. Karena penggunaan istilah juga dapat diartikan sebagai "sesuatu yang lebih sederhana dibandingkan nyamuk". Kesederhanaan ini diartikan sebagai sesuatu yang struktur tubuhnya lebih sederhana dibandingkan nyamuk.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Mansur, Syafi’in (2015). Menyingkap Fenomena Kehidupan Binatang dalam Al-Qur’an (PDF). Serang: Penerbit A-Empat. hlm. 57. ISBN 978-602-0846-13-2. 
  2. ^ Rahmadina (2021). Taksonomi Hewan Invertebrata Berbasis Riset (PDF). Sleman: Penerbit Deepublish. hlm. 161. ISBN 978-623-02-2499-7. 
  3. ^ a b Kojin (2017). Kosa Kata dalam Al-Qur'an (PDF). Malang: Intelegensia Media. hlm. 4. ISBN 978-602-5562-13-6. 
  4. ^ Nasih, A. M., dkk. Fikih Biomassa: Hukum Limbah Kotoran Hewan dan Pemanfaatannya (PDF). Yogyakarta: Arti Bumi Intaran. hlm. 4. ISBN 978-623-6864-98-2. 
  5. ^ Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMAQ) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (2012). Hewan dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains (PDF). Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. hlm. 269–270. ISBN 978-602-9306-19-4. 
  6. ^ Yani 2008, hlm. 28.
  7. ^ Yani 2008, hlm. 149-150.
  8. ^ Kusuma, Hamdan Hadi (2020). Mawahib, Muhamad Zainal, ed. Kajian Sains dalam Perspektif Al-Qur’an (PDF). Semarang: CV Lawwana. hlm. 108. ISBN 978-623-94829-5-4. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]