Nguntal cindil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nguntal cindil adalah sebuah tradisi menelan anak tikus hidup asal Jawa Timur. Tradisi tersebut dikatakan dapat membuat tubuh menjadi kuat.[1] Tradisi nguntal cindil pernah dilakukan oleh Pakubuwono XII, seorang Raja Kasunanan Surakarta pada tahun 1945 - 2004. Hal tersebut diketahui dari sebuah video dokumenter karya IGP Wiranegara yang berjudul "Pakubuwono XII: Sunan Amardika".[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]