Nemzeti dal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sándor Petőfi sedang membacakan puisi Nemzeti dal

Nemzeti dal ("Lagu Nasional") adalah sebuah puisi karya Sándor Petőfi yang konon telah menginspirasi Revolusi Hungaria 1848 yang menentang kekuasaan Wangsa Habsburg di Hungaria. Petőfi membacakan puisi ini secara lantang pada tanggal 15 Maret di Alun-Alun Vörösmarty di Budapest. Puisi ini dengan segera menyebar di seluruh kota dan memulai demonstrasi melawan kekuasaan Austria.

Puisi[sunting | sunting sumber]

Nemzeti dal

Talpra magyar, hí a haza!
Itt az idő, most vagy soha!
Rabok legyünk vagy szabadok?
Ez a kérdés, válasszatok! –
A magyarok istenére
Esküszünk,
Esküszünk, hogy rabok tovább
Nem leszünk!

Rabok voltunk mostanáig,
Kárhozottak ősapáink,
Kik szabadon éltek-haltak,
Szolgaföldben nem nyughatnak.
A magyarok istenére
Esküszünk,
Esküszünk, hogy rabok tovább
Nem leszünk!

Sehonnai bitang ember,
Ki most, ha kell, halni nem mer,
Kinek drágább rongy élete,
Mint a haza becsülete.
A magyarok istenére
Esküszünk,
Esküszünk, hogy rabok tovább
Nem leszünk!

Fényesebb a láncnál a kard,
Jobban ékesíti a kart,
És mi mégis láncot hordtunk!
Ide veled, régi kardunk!
A magyarok istenére
Esküszünk,
Esküszünk, hogy rabok tovább
Nem leszünk!

A magyar név megint szép lesz,
Méltó régi nagy hiréhez;
Mit rákentek a századok,
Lemossuk a gyalázatot!
A magyarok istenére
Esküszünk,
Esküszünk, hogy rabok tovább
Nem leszünk!

Hol sírjaink domborulnak,
Unokáink leborulnak,
És áldó imádság mellett
Mondják el szent neveinket.
A magyarok istenére
Esküszünk,
Esküszünk, hogy rabok tovább
Nem leszünk!

Puisi Nasional

Berdirilah, Magyar, tanah air memanggil!
Kini waktunya, sekarang atau tidak sama sekali
Apakah kita akan menjadi budak atau bebas?
Itulah pertanyaannya, pilih jawabanmu! -
Kepada Tuhan orang Hungaria
Kami bersumpah,
Kami bersumpah, bahwa kami
Tak akan lagi menjadi budak!

Kita adalah budak hingga kini,
Terkutuk nenek moyang kita,
Yang hidup dan mati merdeka,
Tidak bisa beristirahat di tanah budak.
Kepada Tuhan orang Hungaria
Kami bersumpah,
Kami bersumpah, bahwa kami
Tak akan lagi menjadi budak!

Penjahat manusia yang tidak berguna,
Siapa sekarang yang tidak berani mati,
Yang lebih menghargai hidupnya yang menyedihkan
Daripada kehormatan tanah airnya.
Kepada Tuhan orang Hungaria
Kami bersumpah,
Kami bersumpah, bahwa kami
Tak akan lagi menjadi budak!

Pedang bersinar lebih terang daripada rantai,
Menghiasi tangan dengan lebih baik
Dan kita masih mengenakan rantai!
Kembalilah sekarang, pedang lama kita!
Kepada Tuhan orang Hungaria
Kami bersumpah,
Kami bersumpah, bahwa kami
Tak akan lagi menjadi budak!

Nama Magyar akan menjadi hebat lagi,
Layak akan kehormatan lamanya yang agung;
Abad-abad telah mencemarinya,
Kita akan membasuh aibnya!
Kepada Tuhan orang Hungaria
Kami bersumpah,
Kami bersumpah, bahwa kami
Tak akan lagi menjadi budak!

Di mana kuburan kita berada,
Cucu kita akan berlutut,
Dan dengan doa,
Menyebut nama kita yang disucikan.Kepada Tuhan orang Hungaria
Kami bersumpah,
Kami bersumpah, bahwa kami
Tak akan lagi menjadi budak!

PETŐFI SÁNDOR (1848)

Pranala luar[sunting | sunting sumber]