Lompat ke isi

Museum Balumbung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Museum Balumbung merupakan museum yang menyimpan benda-benda cagar budaya di Kabupaten Situbondo. Museum Balumbung terletak di Desa Asembagus, Kabupaten Situbondo.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pemberian nama Museum Balumbung didasarkan pada wilayah Situbondo bagian timur yang pada masa Kerajaan Majapahit dikenal sebagai Kadipaten Balumbung.[2] Museum Balumbung dahulu merupakan rumah tradisional Madura yang dikenal sebagai Tebing Tongkok (tabing yang bertengger).[3]

Pada tanggal 8 Juni 2020 Yayasan Museum Balumbung Situbondo (YMBS) telah menjadi institusi yang resmi berdasarkan Akta Notaris Nomor 8 tanggal 8 Juni 2020. Pendirian Yayasan Museum Balumbung Situbondo diprakarsai oleh Irwan Kurniadi, Jamil Hakim, M. Andiy Syamsul Arifin, dan Agung Hariyanto yang bertujuan untuk menjaga kelestarian warisan situs bersejarah ini. Yayasan Museum Balumbung Situbondo beralamatkan di Jl. Raya  Asembagus Gang Sorakerta XI Dusun Timur RT. 003 RW. 001 Kelurahan Asembagus, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. [4] Tim Cagar Budaya YBSM berperan dalam mengumpulkan dan melestarikan artefak yang tidak terawat sesuai regulasi yang ada.[5]

Koleksi[sunting | sunting sumber]

Pada Museum Balumbung tersimpan sekitar 11 jenis koleksi objek arkeologis dengan jumlah keseluruhan 90 benda. Beberapa koleksi benda arkeologis di museum ini antara lain: altar batu, dolmen, dakon batu, landasan batu, lubang batu, lumpang batu, menhir,  phallus batu, perigi batu, punden berundak, dan sarkofagus.[4] Pada museum ini juga tersimpan koleksi benda peninggalan Hindu-Budha, seperti Prasasti Agel berangka tahun 1473 Masehi,[6] patung Kepala Buddha berukuran tinggi 4,5 cm dan lebar 1 cm, dengan usia sekitar 700 tahun.[7]

Situs eksternal[sunting | sunting sumber]

Situs Resmi Balumbung

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Syamsuri (2020-12-03). "Kunjungi Museum Balumbung Situbondo, Yoyok Mulyadi Berdialog dengan Pegiat Sejarah". SUARA INDONESIA BONDOWOSO. Diakses tanggal 2024-05-29. 
  2. ^ Firman, Edo (2022-07-04). "TCB Musium Balumbung Situbondo Lestarikan Cagar Budaya | Halaman 2 dari 2 | Memo Surabaya". surabaya.memo.co.id. Diakses tanggal 2024-05-29. 
  3. ^ "Berwisata Mencari Jejak Bencana Di Situbondo". Portal Literasi Sejarah Bencana (dalam bahasa Inggris). 2023-03-06. Diakses tanggal 2024-05-29. 
  4. ^ a b Sumarjono, Sumarjono; Swastika, Kayan; Pratama, A. Ryan (2022-07-02). "THE FOUNDATION OF BALUMBUNG MUSEUM SITUBONDO EMPOWERMENT TO REALIZE CULTURAL HERITAGE CONSERVATION BASED ON COMMUNITY PARTICIPATION". UNEJ e-Proceeding (dalam bahasa Inggris): 307–311. 
  5. ^ Rakhday, Irwan. "YMBS Bakal Dirikan Museum Cagar Budaya Swadaya di Banyuwangi". SIBER JATIM. Diakses tanggal 2024-05-29. 
  6. ^ Hairon, Imam; Irqam (2023-03-28). "Puluhan Tahun Raib, 'Prasasti Agel' Diamankan di Museum Balumbung Situbondo". SUARA INDONESIA. Diakses tanggal 2024-05-29. 
  7. ^ Akbar, Ridho Abdullah; Hartik, Andi (2023-06-28). "Patung Kepala Buddha Berusia 700 Tahun Ditemukan di Situs Mellek Situbondo". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-05-29.