Mikovirus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mikovirus (dari bahasa Yunani kuno: μύκης mykes, "jamur"; dan bahasa Latin: virus) adalah jenis virus yang menginfeksi jamur. Jamur, sebagaimana organisme eukariotik yang lain, dapat terinfeksi oleh sejumlah virus, dan mikovirus ditemukan pada semua kelompok mayoritas jamur (empat filum jamur sejati yaitu Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota dan Basidiomycota). Sampai dengan tahun 2015, sudah lebih dari 250 spesies mikovirus yang genomnya telah dirunut dan didaftar di pusat data National Center for Biotechnology Information (NCBI). Dari perkiraan besarnya jumlah spesies jamur (kl 10.000 spesies yang telah ditemukan dan lebih banyak lagi spesies yang belum ditemukan), diperkirakan ada jauh lebih besar jumlah mikovirus yang belum diketahui di alam.

Mikovirus mempunyai genom yang beragam, tetapi kebanyakan mikovirus mempunyai genom berupa RNA untai ganda (dsRNA) yang dibungkus dalam partikel berbentuk isometrik. Berdasarkan tipe genomnya, mikovirus dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, serta 13 famili. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: yang genomnya berupa dsRNA linier terdiri dari 7 famili yaitu Totiviridae, Partitiviridae, Megabirnaviridae, Chrysoviridae, Quadriviridae, Reoviridae, Endornaviridae; yang genomnya berupa ssRNA (+) linier terdiri dari 5 famili yaitu Alphaflexiviridae, Barnaviridae, Gammaflexiviridae, Hypoviridae, Narnaviridae; yang genomnya berupa ssRNA (-) linier terdiri dari satu famili yang sedang diusulkan yaitu Mycomononegaviridae. Masih ada satu lagi yaitu yang genomnya berupa ssDNA lingkar terdiri dari satu anggota yang belum diklasifikasikan. Anggota virus ini diisolasi dari jamur Sclerotinia sclerotiorum. Adapun karakteristik dari virus ini adalah genomnya berupa ssDNA (DNA untai tunggal) dengan struktur berbentuk cincin. Berdasarkan analisis runutan asam nukleatnya, mikovirus ini berkerabat dekat dengan anggota familia Geminiviridae.

Mikovirus menular secara intraselular pada saat pembelahan sel, sporogenesis, dan/atau anastomosis. Dengan demikian siklus hidupnya secara umum adalah tanpa melewati fase ekstraselular. Kisaran inang alaminya secara umum terbatas pada sesama individu jamur yang masuk ke dalam kelompok kompatibilitas vegetatif yang sama atau berdekatan.

Kebanyakan mikovirus menginfeksi inangnya secara persisten, biasanya tanpa perubahan fenotip yang bisa dikenali. Pada jamur patogen tumbuhan, beberapa virus dapat menurunkan virulensi inangnya atau menyebabkan hipovirulensi, sehingga dapat dikembangkan sebagai agens pengendalian hayati terhadap jamur tersebut.

Sumber Bacaan[sunting | sunting sumber]

Ghabrial, S. A. 2001. Fungal viruses. In O. Maloy and T. Murray, eds. Encyclopedia of Plant Pathology . John Wiley & Sons,, Vol. 1: 478-483. 

Hillman, B. I., Supyani, S., Kondo, H. and Suzuki, N. 2004. A reovirus of the fungus Cryphonectria parasitica that is infectious as particles and related to the Coltivirus genus of animal pathogens. J Virol 78, 892–898.

Supyani, Hillman, B.I., and Suzuki, N. 2007. Baculovirus expression of all the mycoreovirus 1 genome segments and identification of the guanylyltransferase-encoding segment. Journal of general Virology 88, 342-350.

Suzuki, N., S. Supyani, K. Maruyama, and B. I. Hillman.  2004. Complete genome sequence of Mycoreovirus-1/Cp9B21, a member of a novel genus within the family Reoviridae, isolated from the chestnut blight fungus Cryphonectria parasitica. J Gen Virol 85:3437-3448.

SA Ghabrial, JR Castón, D Jiang, ML Nibert and N Suzuki. 2015. 50-plus years of fungal viruses. Review. Virology 479-480. 356–368.http://dx.doi.org/10.1016/j.virol.2015.02.034.

King AMQ, Lefkowitz E, Adams MJ, Carstens EB. 2011. Virus taxonomy: 9th report of the international committee on taxonomy of viruses. Elsevier, San Diego.