Meminta pertanyaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Meminta pertanyaan adalah kesalahan berpikir di mana kesimpulan yang diambil telah diambil atau diasumsikan sebelumnya. Sebagai contoh, kita bisa mengambil kalimat "semua pria perokok adalah jantan" yang sebenarnya telah mengasumsikan bahwa pria yang merokok adalah orang yang berani atau maskulin. Namun, ini tidak selalu benar karena merokok bukanlah satu-satunya tindakan yang menunjukkan keberanian.

Jadi, kesimpulan ini sebenarnya sudah diambil sebelumnya dan tidak didukung oleh bukti yang kuat.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Frasa asli yang digunakan oleh Aristoteles dari mana "meminta pertanyaan" berasal adalah τὸ ἐξ ἀρχῆς αἰτεῖν, atau terkadang ἐν ἀρχῇ αἰτεῖν, yang artinya 'meminta hal pertama'. Makna yang dimaksudkan oleh Aristoteles erat kaitannya dengan jenis argumen dialektis yang dibahasnya dalam Topiknya, Buku VIII: sebuah perdebatan formal di mana pihak yang membela mengajukan sebuah teori yang harus dicoba dipatahkan oleh pihak yang menyerang dengan mengajukan pertanyaan ya atau tidak dan menyimpulkan beberapa inkonsistensi antara jawaban-jawaban dan teori asli.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Fallacies (Bagian 3)". School of Information Systems. Diakses tanggal 2024-02-22. 
  2. ^ Shander, Aryeh; Gernsheimer, Terry (2014-10). "Are We Begging a Question or Begging an Answer?". Anesthesia & Analgesia. 119 (4): 755–757. doi:10.1213/ane.0000000000000397. ISSN 0003-2999.