Lompat ke isi

Manorespirometer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Manorespirometer adalah alat untuk mengukur secara kuantitatif perubahan volum gas yang diakibatkan oleh kegiatan metabolisme mikroorganisme/organisme pada tekanan sama atau tetap.

Pada pernapasan/fermentasi ragi dapat diukur volum gas CO2 yang dihasilkan sedang pada pernapasan oleh organisme hidup dapat diukur O2 yang dikonsumsi. Untuk pekerjaan lebih teliti dapat diukur kecepatan metabolisme tiap satuan berat organisme pada satuan waktu. Faktor suhu juga dapat diatur bila ingin mengetahui hubungannya dengan kecepatan metabolisme.

Manorespirometer merupakan gabungan antara respirometer dengan manometer, sehingga faktor tekanan udara/gas di dalam respirometer baik oleh perubahan barometer ataupun suhu sekaligus dapat dipersamakan.

Prinsip kerja

[sunting | sunting sumber]

Alat ini bekerja atas dasar prinsip dihasilkannya gas (CO2) dan digunakannya seluler, dihasilkan CO2. Gas ini tertampung dalam penyungkup tertutup yang dihubungkan dengan manometer. Volum gas CO2 yang dihasilkan (CO2) ataupun yang dikonsumsi (O2) dapat diukur dengan sistem kompensasi yaitu menambahkan atau mengurangi sejumlah gas yang dihasilkan dalam proses ke dalam manometer menggunakan sepit.

Komponen-komponen fungsional

[sunting | sunting sumber]

Komponen-komponennya semua menyatu (built in) dan bekerja dalam satu sistem. Alat ini terdiri dari dua buah tabung yang sama dengan tabung contoh. Hanya bibir mulutnya lebar dan rata. Kedua tabung tersebut mempunyai tutup yang bibir mulutnya lebar dan rata sesuai dengan bibir mulut tabung. Tabung dan mulut ditahan atau diikat oleh 2 buah kawat pegas sehingga tidak dapat terlepas.Di atas tutup terdapat sebuah pipa kapiler yang menghubungkan tabung dengan sebuah manometer. Manometer digunakan untuk mengetahui selisih tekanan gas kedua tabung atau mempersamakan kedudukan keduanya setelah kompensasi dilakukan. Pada pertemuan pipa kapiler dengan manometer terdapat sebuah keran. Gunanya keran untuk menghubungkan atau memutuskan hubungan udara dalam tabung dan manometer dengan udara luar. Manometer dapat diisi dengan raksa atau cairan lain dengan menggunakan alat suntikan atau karet penghisap dari pipet. Alat tersebut dipasang pada sebuah standar dari logam. Kedua tabung terletak pada salah satu permukaan standar dan manometer terletak pada permukaan yang lain. Pada waktu alat ini digunakan, kedua tabung dimasukkan ke dalam pipa kimia yang berisi air/penangas air (water bath). Gunanya untuk menjaga suhu dalam kedua tabung itu tetap konstan. Salah satu tabung berisi spesimen yang hendak diselidiki dan tabung yang lain tetap kosong sebagai tabung kompensasi.

Perlu diperhatikan

[sunting | sunting sumber]
  • Pada waktu hendak digunakan, alat harus bersih dan kering. Percobaan dapat gagal bila ada air dalam saluran kapiler. Untuk mengeluarkan air bisa digunakan pompa sepeda.
  • Zat cair pengisi manometer sebaiknya raksa (Hg) sehingga mampu menahan tekanan gas yang agak tinggi. Jika air biasa yang digunakan, dengan perubahan tekanan gas sedikit saja air sudah terdesak ke tabung yang lain sehingga menggagalkan percobaan.
  • Jika eksperimen yang dilakukan tentang peragian, ragi harus dibuat menjadi adonan terlebih dahulu dengan mencampurkan 1 gram ragi dengan cairan gula(glukosa 5%). Adonan yang digunakan kurang lebih 10 ml.
  • Jika eksperimen yang dilakukan tentang pernapasan dengan menggunakan O2, maka biji kecambah, akar atau mahkota dapat digunakan sebagai spesimen. Pada tabung eksperimen perlu diletakkan butir-butir KOH atau NaOH sebagai pengikat CO2. Udara kompensasi justru dimasukkan ke dalam tabung eksperimen untuk mengganti O2 yang dikonsumsi dalam pernapasan.
  • Setelah digunakan, alat harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum disimpan. Raksa dapat tetap dibiarkan dalam manometer.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]