Organisme termodifikasi secara genetika

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Organisme termodifikasi secara genetika atau populer disebut dengan GMO (dari bahasa Inggris genetically modified organism) merupakan organisme yang material genetikanya telah dimodifikasi menggunakan metode rekayasa genetika. Organisme yang telah diubah material genetikanya akan memiliki sifat yang berbeda dengan organisme biasa. Organisme yang telah diubah material genetikanya diantaranya bakteri, ragi, serangga, tumbuhan, ikan, dan mamalia. Beberapa jenis tanaman pertanian juga telah menjadi GMO dan dibudidayakan secara luas.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Prinsip umum produksi GMO adalah dengan mengubah materi genetika dari genom suatu organisme. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan mutasi, penghapusan, atau penambahan materi genetika. Ketika meteri genetika dari spesies yang berbeda ditambahkan, hasilnya disebut dengan DNA rekombinan dan organismenya disebut dengan organisme transgenik. DNA rekombinan pertama dihasilkan oleh Paul Berg tahun 1972.[1][2]

Produksi[sunting | sunting sumber]

Modifikasi genetika melibatkan mutasi, penghapusan, dan penambahan gen. Ketika gen ditambahkan dari spesies yang berbeda, maka disebut dengan transfer gen horisontal. Di alam, transfer gen terjadi secara alami ketika DNA dari luar masuk membran sel dengan berbagai cara. Untuk melakukannya secara sintetik membutuhkan peran virus untuk masuk ke dalam sel, atau secara fisik memasukan DNA tambahan ke nukleus dengan menggunakan saluran yang sangat kecil atau dengan partikel yang ditembakkan dari pistol gen.[3][4][5] Metode lainnya yang cukup sering digunakan memanfaatkan bakteri yang mampu melakukan transfer materi genetika seperti Agrobacterium untuk transfer gen ke tumbuhan dan lentivirus untuk transfer gen ke hewan.[6][7]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Jackson, DA; Symons, RH; Berg, P (1 October 1972). "Biochemical Method for Inserting New Genetic Information into DNA of Simian Virus 40: Circular SV40 DNA Molecules Containing Lambda Phage Genes and the Galactose Operon of Escherichia coli". PNAS. 69 (10): 2904–2909. Bibcode:1972PNAS...69.2904J. doi:10.1073/pnas.69.10.2904. PMC 389671alt=Dapat diakses gratis. PMID 4342968. 
  2. ^ M. K. Sateesh (25 August 2008). Bioethics And Biosafety. I. K. International Pvt Ltd. hlm. 456–. ISBN 978-81-906757-0-3. Diakses tanggal 27 March 2013. 
  3. ^ Cornell Chronicle, May 14, 1987, page 3.Biologists invent gun for shooting cells with DNA
  4. ^ Sanford JC et al (1987) Delivery of substances into cells and tissues using a particle bombardment process. Journal of Particulate Science and Technology 5:27-37.
  5. ^ Klein, TM et al (1987) High-velocity microprojectiles for delivering nucleic acids into living cells. Nature 327:70-73.
  6. ^ Lee LY, Gelvin SB (2008). "T-DNA binary vectors and systems". Plant Physiol. 146 (2): 325–332. doi:10.1104/pp.107.113001. OCLC 1642351. PMC 2245830alt=Dapat diakses gratis. PMID 18250230. 
  7. ^ Park F (2007). "Lentiviral vectors: are they the future of animal transgenesis?". Physiol. Genomics. 31 (2): 159–173. doi:10.1152/physiolgenomics.00069.2007. OCLC 37367250. PMID 17684037. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]