Jamur kepala domba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Maitake)
Jamur kepala domba
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. frondosa
Nama binomial
Grifola frondosa
(Dicks.) Gray (1821)
Sinonim
  • Boletus frondosus Dicks. (1785)
  • Polyporus frondosus Fr.[1]

Maitake atau jamur kepala domba (Grifola frondosa) diambil dari bahasa jepang, adalah sebuah jenis jamur yang dikenal sebagai baik sayur maupun obat herbal.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Pertengahan tahun 1980 para ilmuwan Jepang menemukan jamur lain yang lebih potensial dibandingkan jamur-jamur yang pernah dipelajari sebelumnya. Jamur tersebut adalah Maitake (Grifola Frondosa), jamur raksasa sebesar bola basket, yang juga disebut sebagai "Raja Jamur". Maitake yang secara harafiah di Jepang berarti "Dancing Mushroom".

Jamur ini dinamai demikian karena orang-orang yang menemukan jamur ini dipedalaman pegunungan akan riang menari karena rasanya yang nikmat dan manfaatnya bagi kesehatan. Maitake ditemukan juga di Amerika dan menamainya "Hens of the Wood" (ayam betina yang berasal dari kayu).[2]

jamur maitake

Maitake merupakan jamur yang paling berharga di Jepang. Orang-orang tidak akan memberitahu (meskipun kepada saudaranya sendiri) dimana mereka mendapatkan jamur itu. Maitake sulit untuk ditemukan karena membutuhkan kondisi-kondisi lingkungan yang sangat sensitif, seperti kandungan oksigen, karbondioksida, suhu, kelembaban tertentu. Upaya untuk membudi dayakan jamur Maitake ini pun sulit sehingga jamur ini disebut "A Mushroom in Phantasm" (Jamur Fantasi), sampai seorang petani Jepang bernama Yoshinobu Ordaira berhasil membudidayakan jamur Maitake sehingga "Jamur Fantasi" pun menjadi "Jamur Kenyataan".

Manfaat biologis[sunting | sunting sumber]

Manfaat biologis dari jamur maitake ini diteliti oleh Prof. Hiroaki Nanba sebagai bahan suplemen yang bisa membantu dalam pengobatan tumor, di akhir tahun 1980an.[3] Setelah mempelajari manfaat-manfaat dari jamur selama lebih dari 20 tahun, Prof.Dr.Hiroaki Nanba menuturkan bahwa dari semua studi jamur, Maitake (Grifola Frondosa) memiliki aktivitas yang kuat dalam menghambat pertumbuhan kanker, baik digunakan secara oral maupun secara intra peritoneal. Pengobatan kanker dengan Maitake tidak menimbulkan efek samping yang merugikan, dan biayanya jauh lebih rendah dibandingkan pengobatan konvensional.

Ukuran jamur[sunting | sunting sumber]

  • Ukuran Jamur bisa 3 kaki
  • Berat: 5-10 pound (sering sampai 50 pon )
  • Lebar cap: ¾ - 3 inci.

Habitat[sunting | sunting sumber]

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. Untuk habitat jamur Maitake sendiri sangat mempengaruhi efektivitasnya. Tumbuh besar circular di tanah atau dasar sisa pohon atau tunggul. tumbuh di hutan terutama di hutan lembap atau di dasar sungai, di mana ada banyak pohon-pohon tua.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ McIlvaine, Charles; Robert K. Macadam; and Robert L. Shaffer. 1973. One Thousand American Fungi. Dover Publications. New York. 729 pp. (Polyporus frondosus, pp. 482-483 & Plate CXXVIII.)
  2. ^ http://eol.org/pages/196141/hierarchy_entries/58797920/overview
  3. ^ Adachi, K., Nanba, H., Kuroda, H. Potentiation of host-mediated anti-tumor activity in mice by beta-glucan obtained from Grifola frondosa (maitake). Chem. Pharm. Bull. 1987. 35(1):262-70.

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Nanba, H., Kumar, P. The Therapeutics of Maitake Mushroom in Japan. Kobe, Japan: New Editions Health World.

1995. p21

  • Alonso, E.N. et.al. Genes related to suppression of malignant phenotype induced by Maitake D-Fraction in breast

cancer cells. J. Med. Food. 2013 Jul;16(7):602-17.

  • Fukushima M, Ohashi T, Fujiwara Y, Sonoyama K, Nakano M. Cholesterol-lowering effects of maitake (Grifola

frondosa) fiber, shiitake (Lentinus edodes) fiber, and enokitake (Flammulina velutipes) fiber in rats. Exp Biol Med. 2001. 226(8) 758-65.

  • Ohtskuru M, Horio H, Masui H. Angiotensin-I-converting enzylme inhibitory peptides from pepsin digest of Maitake

(Grifola frondosa) Food Sci Technol Res. 2000;6:9–11.

  • Shigesue, K., Kodama, N., Nanba, H., Effects of maitake (Grifola frondosa) polysaccharide on collagen-induced

arthritis in mice. Jpn J Pharmacol. 2000. 84(3):293-300.