Leo Holzer

Leo Holzer, difoto di Terezín pada September 1945

Leo Holzer (1902 – Januari 1989) adalah seorang petugas pemadam kebakaran Austria-Ceko dan penyintas Holokaus yang terkenal karena memimpin pemadam kebakaran di dalam kamp konsentrasi Theresienstadt, yang ia gunakan sebagai kedok untuk kegiatan perlawanan. Setelah perang, ia tetap berada di Cekoslowakia yang komunis dan menjadi pendukung rekonsiliasi Ceko-Jerman.

Kehidupan

Leo Holzer lahir dalam keluarga Yahudi di Kobersdorf, Austria-Hongaria (kini Austria) pada tahun 1902. Setelah pembubaran Kekaisaran Austro-Hongaria pada tahun 1919, Holzer menjadi warga negara Cekoslowakia yang baru. Ia lulus dengan gelar di bidang teknik, tetapi tetap tinggal di Austria, di mana ia bergabung dengan layanan pemadam kebakaran sebagai relawan. Pada tahun 1936, ia pindah ke Kolín dan mendirikan bisnis pemadam kebakaran bersama seorang teman dari Austria. Setelah invasi Jerman ke Cekoslowakia pada tahun 1939, Holzer berhasil menyembunyikan latar belakang Yahudinya untuk sementara waktu, padahal dia adalah orang yang taat beragama. Mitra bisnisnya tidak pernah mengkhianatinya. Setelah mitra bisnisnya ditangkap oleh anggota perlawanan Ceko dan dideportasi pada tahun 1940, Holzer bersembunyi tetapi akhirnya ditemukan dan dideportasi ke Theresienstadt sebagai bagian dari kamp Aufbaukommando pada akhir tahun 1941. Ia kemudian menjadi kepala pemadam kebakaran dan departemen pemadam kebakaran.

Theresienstadt awalnya digunakan sebagai kamp transit untuk mendepak orang-orang Yahudi ke ghetto dan kamp pemusnahan Nazi. Namun, sebagai anggota Aufbaukommando dan pejabat kunci di kamp tersebut, Holzer dilindungi dari deportasi. Di bawah kepemimpinannya, pemadam kebakaran membantu mengatasi banjir di sekitar sungai Elbe dan memperbaiki bangunan setelah badai. Mereka juga memadamkan api yang disebabkan oleh beberapa anggota SS yang mabuk. Dengan menggunakan pengaruhnya di kamp, Holzer merekrut anggota perlawanan untuk bergabung dengan pemadam kebakaran, yang mencegah deportasi mereka. Ia memperkirakan setengah dari petugas pemadam kebakaran terlibat dalam perlawanan. Holzer berhasil menyelamatkan Siegffried Lederer dari deportasi selama hampir dua tahun dengan cara ini. Lederer akhirnya dideportasi ke Auschwitz pada Desember 1943, tetapi berhasil melarikan diri pada April 1944 dan memperingatkan penduduk Theresienstadt tentang pembunuhan massal di kamar gas. Namun, para pemimpin perlawanan Theresienstadt, termasuk Holzer, memutuskan untuk menyembunyikan laporan Lederer karena khawatir laporan itu akan menimbulkan kekacauan dan kepanikan. Meskipun begitu, Holzer dan petugas pemadam kebakaran membantu Lederer dengan menyelundupkan senjata dan pemancar radio ke dalam kamp konsentrasi. Pada hari-hari terakhir Theresienstadt pada bulan April dan Mei 1945, Holzer dan pemadam kebakaran mengancam perlawanan dengan selang pemadam kebakaran dan senjata improvisasi lainnya.

Setelah pembebasan, Holzer kembali ke Praha dan menikahi Wilma; keduanya adalah satu-satunya anggota keluarga mereka yang selamat. Sekitar 40.000 orang Yahudi Cekoslowakia mengklaim etnis Jerman berdasarkan sensus sebelum perang, dan sekitar 3.000 di antaranya selamat dari Holocaust. Orang-orang Yahudi ini menjadi target deportasi saat pengusiran penduduk Jerman dari Cekoslowakia. Holzer adalah salah satu dari sedikit yang diizinkan untuk tetap tinggal. Dia memilih untuk tidak beremigrasi setelah pengambilalihan Komunis tahun 1948 dan bekerja sebagai manajer pabrik. Tidak seperti biasanya, Holzer tidak tunduk pada pembatasan perjalanan ketat yang diberlakukan rezim Komunis terhadap sebagian besar warganya dan sering mengunjungi Eropa Barat. Dia mempunyai banyak teman dari kegiatan pemadam kebakarannya, dan bekerja dalam rekonsiliasi Ceko-Jerman. Pemerintah Austria memberinya uang pensiun kecil pada tahun 1967 sebagai pengakuan atas karier pemadam kebakarannya sebelum perang; Holzer diizinkan menerima uang di rekening luar negeri yang diblokir, yang dia gunakan untuk mendanai perjalanannya ke luar negeri. Ketika dia meninggal pada bulan Januari 1989, pemerintah Ceko mengizinkan teman-teman asingnya untuk menghadiri pemakamannya.