Laringomalasia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Laringomalasia adalah suatu kondisi kolapsnya struktur supraglotis laring selama proses inspirasi. Kondisi tersebut mengakibatkan penyempitan aliran udara selama proses inspirasi. Istilah laringomalasia diperkenalkan oleh Jackson dan Jackson pada tahun 1942.

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Laringomalasia memiliki karakteristik stidor yang muncul pada dua minggu pertama kehidupan sampai beberapa bulan kehidupan bayi. Stridor laringomalasia dipengaruhi oleh aktivitas pasien. Stidor akan muncul ketika bayi menangis, tidur dengan posisi telentang, saat menyusu, infeksi saluran napas atas, dan saat bayi marah.

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Teori imaturitas kartilago[sunting | sunting sumber]

Teori imaturitas diperkenalkan oleh Sutherland and Lack pada akhir abad ke-19. Teori ini menjelaskan flaksiditas pada laring diakibatkan oleh terlambarnya maturitas kartilago yang membentuk laring. Namun, teori ini mendapat penolakan karena pemeriksanaan histologi kartilago pada pasien laringomalasia dengan gejala, menunjukkan jaringan kartilago dengan fibro elastis dalam kondisi normal.

Teori abnormal anatomi[sunting | sunting sumber]

Teori ini menjelaskan bahwa laringomalasia diakibatkan oleh adanya jaringan laring yang berlebihan pada bayi. Laring pada bayi umumnya lebih lunak dan rentan mengalami edema mukosa. Epiglotis yang omega shaped atau tubular shapenya menghilang akan mengakibatkan terjadinya laringomalasia. Selain itu, hampir 80% pasien yang menderita laringomalasia mengalami refluks. Namun, hal tersebut masih menjadi perbincangan apakah benar refluks menyebabkan penyakit laringomalasia atau tekanan negatif intratorks pada pasien yang dapat memicu refluks dan memperparah ederma laring.

Teori imaturitas neuromuskular[sunting | sunting sumber]

Teori ini menjelaskan terjadinya laringomalasia akibat lemahnya kontrol neuromuskular yang mengakibatkan hipotonus relatif pada otot dilator supraglotis sehingga struktur supraglotis akan kolaps dan tertutup.

Diagnosis[sunting | sunting sumber]

Diagnosis laringomalasia diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan konfirmasi dengan pemeriksaan flexible fibreoptic laryngoscopy (FFL) pasien dalam keadaan sadar. Gejala umum laringomalasia adalah stridor inspirasi yang makin berat ketika pasien merasa gelisah, menangis, menyusu, makan, dan tidur dengan posisi terlentang.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Elfianto, Elfianto; Novialdi, Novialdi (2018-07-29). "Diagnosis dan Penatalaksanaan Laringomalasia". Jurnal Kesehatan Andalas. 7 (0): 119–125. ISSN 2615-1138.