Lapisan Es Antarktika Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peta Antarktika.

Lapisan Es Antarktika Timur (East Antarctic Ice Sheet, EAIS) adalah salahsatu dari dua lapisan es besar di Antarktika, dan merupakan yang paling besar di Bumi. EAIS terletak diantara 45° barat dan 168° timur pada pada garis bujur.

EAIS memiliki es yang cukup untuk menaikkan ketinggian air laut global sebanyak 533 meter[1], dan lebih besar dalam segi area maupun massa dari Lapisan Es Antarktika Barat. Lapisan es ini terpisah dari Lapisan es Antarktika Barat dengan Pegunungan Transantartika. EAIS merupakan tempat paling dingin, kering dan berangin di Bumi, dengan suhu terdingin yang tercatat mencapai hampir -100°C.[2] Selain itu, EAIS memiliki es paling tebal di Bumi, dengan ketebalan 4.800 m, dan menjadi titik lokasi Kutub Selatan geografik dan Stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott.

Perubahan suhu[sunting | sunting sumber]

Pendinginan di Antarktika Timur pada dekade 1980 dan 1990an mengimbangi sebagian dampak perubahan iklim pada Lapisan es Antarktika Barat, yang sudah memanas dengan tingkat lebih dari 0.1°C/dekade pada 50 tahun terakhir. Tren rata-rata suhu permukaan di seluruh benua Antarktika adalah positif dan secara statistik signifikan, dengan >0.05°C/dekade sejak 1957.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Fretwell, P.; Pritchard, H. D.; Vaughan, D. G.; Bamber, J. L.; Barrand, N. E.; Bell, R.; Bianchi, C.; Bingham, R. G.; Blankenship, D. D. (2013-02-28). "Bedmap2: improved ice bed, surface and thickness datasets for Antarctica". The Cryosphere. 7 (1): 375–393. Bibcode:2013TCry....7..375F. doi:10.5194/tc-7-375-2013alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1994-0424. 
  2. ^ "New study explains Antarctica's coldest temperatures | National Snow and Ice Data Center". nsidc.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-09-17. 
  3. ^ Steig, Eric J., D.P. Schneider, S.D. Rutherford, M.E. Mann, J.C. Comiso, and D.T. Shindell. 2009. "Warming of the Antarctic Ice Sheet Surface since the 1957 International Geophysical Year." Nature 457: 459-463.