Lompat ke isi

Kreator Edukasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kreator konten secara harafiah adalah orang perorangan atau kelompok yang melakukan kegiatan pembuatan konten atau dalam bahasa Inggris disebut content creator. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.[1] Sementara, kreator adalah pencipta; pencetus gagasan.[2] Seiring waktu konten berkembang dengan segmentasi masing-masing user di beberapa paltform media sosial, bahkan hingga ke dunia marketing. Para kreator konten menyampaikan informasi berupa teks, video dan suara. Menurut state of digital publishing, pembuat konten atau kreator konten adalah orang perorangan atau kelompok yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi di media yang sifatnya menghibur, mendidik, dan memengaruhi, yang pada akhirnya melahirkan ekonomi kreatif.[3] Awal mula kreator konten bermunculan adalah ketika platform media sosial memberikan kesempatan kepada user untuk mengunggah konten berupa teks, video, dan suara.

Konten edukasi[sunting | sunting sumber]

Pada masa perkembangan teknologi saat ini, banyak macam konten bisa ditemukan di berbagai platform seperti YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, dan lain sebagainya dengan berbagai kategori seperti: hiburan, informasi, reaksi terhadap sesuatu, kegiatan-kegiatan yang sedang terjadi di sekitar, dan lain sebagainya. Menurut tujuannya, dikutip dari argiaacademy.com[4], konten dibagi dalam beberapa jenis, yakni:

  1. Konten awareness: konten ini berisi promosi tentang sebuah produk, tetapi berupa berita atau informasi, saran, atau materi lain yang menarik minat audiens. Konten ini tidak secara langsung mempromosikan produk atau layanan. Konten ini sering disebut sebagai "konten kesadaran" karena bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek dengan membantu audiens mengidentifikasi perusahaan atau barang yang dipasarkan.
  2. Konten promosi: bertujuan untuk meningkatkan kesadaran audiens terhadap suatu barang atau jasa dan mendongkrak penjualan. Iklan, promosi, dan penawaran eksklusif adalah contoh konten promosi yang didesain untuk menarik perhatian pemirsa dan membujuk mereka untuk membeli suatu produk.
  3. Konten edukatif adalah untuk memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat kepada audiens. Biasanya, informasi semacam ini berbentuk panduan, instruksi, atau infografis yang membantu pemirsa dalam mempelajari hal-hal baru atau mengembangkan keterampilan mereka di bidang tertentu.
  4. Konten entertainment: untuk menghibur dalam bentuk cerita, gambar, atau video yang bersifat lucu.
  5. Konten inspirasional: untuk memberikan motivasi atau dorongan kepada audiens untuk melakukan hal yang lebih baik atau mencapai tujuan para audiens dan biasanya berupa kata-kata bijak, kata motivasi, dan lain-lain.
  6. Konten interaktif: untuk melibatkan audiens dalam suatu aktivitas atau permainan yang interaktif seperti bermain game dan lain sebagainya.
  7. Konten user-generated: bertujuan untuk membangun komunitas dan partisipasi audiens dalam konten merek.

Konten edukasi pada umumnya adalah konten yang memberikan informasi pengetahuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan sumber-sumber yang valid. Contoh kanal YouTube yang konsentrasi pada konten edukasi adalah kanal Kok Bisa? Kanal ini berfokus untuk membebaskan pengetahuan melalui konten-kontennya yang di desain dengan sangat menarik oleh tim yang kompeten di bidangnya sehingga menghasilkan konten yang bermanfaat bagi audiens. Menurut majoo.id, konten edukasi adalah konten yang dibuat dengan mengumpulkan informasi, khususnya yang bertujuan untuk memperluas pemahaman khalayak. Konten ini disebut juga sebagai konten pendidikan.[5]

Tanggungjawab konten kreator[sunting | sunting sumber]

Konten kreator dalam menghasilkan sebuah karya harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pemilihan topik atau fokus, mempelajari audiens, konsistensi dalam membuat konten, dan juga menentukan tujuan menjadi konten kreator. Pada masa sekarang ini, begitu banyak generasi milenial yang sukses, bahkan berkesan seperti bermain-main dan menghasilkan karya yang populer atau viral. Selain itu para konten kreator umumnya tidak terikat pada waktu dan lokasi kerja yang membuat pekerjaan ini sangat fleksibel. Menggunakan platform media sosial untuk sering berbagi informasi dapat bermanfaat untuk mengembangkan audiens dan popularitas.[6]. Setiap konten yang dipublikasikan harus memperhatikan nilai-nilai yang tidak sekedar menghibur atau bersifat entertaimen, tetapi nilai edukasi berupa informasi yang bermanfaat bagi audiens, serta memperhatikan nilai-nilai etika, moral tanpa menyinggung, memprofokasi, menghujat, dan lainnya yang mengakibatkan keresahan dalam masyarakat.

Berikut ini beberapa tugas tanggungjawab seorang konten kreator secara umum maupun dalam hubungannya dengan dunia marketing sebagaimana ditulis oleh Glints.Com[7], antara lain:

  1. Menulis, meninjau, mengedit, dan membuat konten untuk platform yang hendak di publikasi.
  2. Melakukan riset dan interview untuk mempelajari tren terkini serta mempelajari bagaimana pengembangan sebuah konten.
  3. Bekerja sama dengan tim kreatif untuk mempersiapkan materi, narasi dan lainnya yang berhubungan dengan konten seperti editing, lighting, animasi, penulisan naskah, dan lainnya.
  4. Menggunakan media sosial untuk consumer engagement atau sederhananya keterlibatan konsumen atau tepatnya audiens, merespon komentar dan lainnya.
  5. Meningkatkan traffic melalui konten yang dibuat dengan mempelajari algoritma sebuah platform tempat konten di publikasi.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ KBBI dengan kata Konten, Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kemendikbud Republik Indonesia, 2016[1], diakses 20 Juni 2024
  2. ^ KBBI dengan kata Kreator, Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kemendikbud Republik Indonesia, 2016[2], diakses 20 Juni 2024
  3. ^ Kemp, Andrew,"What Is a Content Creator? The What, Why and How of the Creator Economy", 13 Oktober 2023, "SODP", State Of Digital Publishing, [3] diakses 20 Juni 2024
  4. ^ Rosmalia, Aisyah, "Jenis Konten Media Sosial Berdasarkan Tujuannya", Argia Academy, 28 Pebruari 2023 [4], diakses 20 Juni 2024
  5. ^ Moedasir, Andiana, "Konten yang Menarik: Jenis dan Etika", majoo.id, 27 Pebruari 2022 [5], diakses 20 Juni 2024
  6. ^ Callista, Ayu Diah, "Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menjadi Content Creator", Akseleran.Co.Id, 2 Nopember 2022, [6], diakses 25 Juni 2024
  7. ^ Didy, Irene, "Content Creator: Arti, Tugas, Skill, Jenjang Karier, & Cara Menjadinya", Glints.Com, 24 April 2024, [7], diakses 25 Juni 2024