Konsep kekisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kekisi [1]adalah struktur yang terdiri dari serangkaian berpotongan lurus ( vertikal, horizontal, dan angular ) atau melengkung yang berguna sebagai panduan struktur konten. Kekisi juga bisa bermanfaat dalam pembuatan buku, majalah, web, atau halaman aplikasi.

Jenis - Jenis kekisi[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah jenis - jenis kekisi dalam desain, yaitu :

  1. Garis dasar
  2. Kolom
  3. Modular
  4. Naskah
  5. Piksel
  6. Hierarkis

1. Garis dasar[sunting | sunting sumber]

Jenis kekisi ini merupakan garis tebal dengan garis horizontal dan menggunakan jarak yang sama. Dengan jenis ini bisa menentukan dimana teks akan diletakkan dan juga bisa digunakan untuk memastikan bahwa garis teks di setiap kolom sejajar merata di seluruh sebaran.

2. Kolom[sunting | sunting sumber]

Jenis ini berfungsi untuk membagi halaman menjadi kolom. Tipe ini merupakan jenis yang paling banyak desainer gunakan dalam membuat website, bahkan banyak majalah dan surat kabar yang menggunakan kekisi ini.

3. Modular[sunting | sunting sumber]

Kekisi modular merupakan kisi kolom dan baris yang bisa memberitahukan bagaimana penempatan sumbu X dan sumbu Y pada formulir. Modular biasanya melibatkan pengambilan kisi kolom, kemudian menambahkan baris ke dalamnya.

4. Naskah[sunting | sunting sumber]

Naskah adalah kekisi satu kolom yang menentukan pada bagian mana suatu teks akan diletakkan, Biasanya jenis ini bisa diterapkan pada buku klasik ' tradisional ' dengan tata letak halaman yang biasanya saling berhadapan.

5. Pikssl[sunting | sunting sumber]

Piksel adalah salah satu jenis sistem dalam desain yang biasanya berguna untuk melihat jumlah pixel suatu dokumen dan foto. Adapun caranya, yaitu memperbesar dalam jarak dekat sebuah dokumen pada saat menggunakan Photoshop. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan perkakas foto untuk mengetahui jumlah piksel.

6. Hierarkis[sunting | sunting sumber]

Jenis kekisi yang terakhir adalah hierarkis. Sistem ini tidak memiliki spasi yang sama antar modul. Sistem ini merujuk pada setiap kisi yang tidak beraturan yang mengakomodasi kebutuhan suatu konten. Kekisi ini mungkin sepenuhnya berbentuk bebas atau terdiri dari dua grid yang berlapis atau bahkan bisa berbentuk grid tambahan lainnya.

Tips Menggunakan kekisi[sunting | sunting sumber]

Sistem kekisi terdiri dari tiga elemen penting, yaitu kolom, parit dan sempadan. Setiap material tersebut memiliki tips tertentu dalam penggunaannya.Berikut adalah beberapa tips dalam menggunakan sistem grid;

1. Kolom[sunting | sunting sumber]

Salah satu tips penggunaan kekisi yaitu konten diratakan di area layar yang berisi kolom. Dalam menentukan lebar kolom bisa menggunakan persentase bukan nilai tetap. Hal ini memiliki tujuan untuk memungkinkan konten secara fleksibel dengan ukuran layar apa pun. Sedangkan, untuk jumlah kolom, sebaiknya tampilkan dalam petak rentang seukuran layar yang masih bisa terlihat baik untuk seluler, tablet, dan perangkat lainnya.

2. Parit[sunting | sunting sumber]

Parit merupakan ruang antar kolom yang dapat membantu dalam memisahkan konten. Untuk rentang nilai-rengkahnya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan agar desain tampak lebih menarik dan rapi. Parit yang lebih lebar akan cocok untuk perubahan yang lebih besar pada nilai rengkah yang berbeda. Selain itu, gutters yang lebih lebar bisa menciptakan ruang kosong yang lebih banyak antara kolom.

3. Sempadan[sunting | sunting sumber]

Sempadan adalah ruang antara tepi kiri dan kanan layar. Sempadan yang lebih lebar untuk layar yang lebih besar. Hal ini untuk menghindari terlalu banyak ruang kosong pada konten yang malah akan membuat konten tampak tidak menarik.

Manfaat kekisi[sunting | sunting sumber]

Sistem grid juga diartikan sebagai serangkaian pengukuran yang bisa digunakan dalam desain grafis oleh desainer. Grid berfungsi untuk menyelaraskan dan mengukur objek dalam format yang sudah diberikan. Berikut adalah manfaat menggunakan grid untuk mendesain sebuah website.

1. Tidak Perlu Membuat CSS[sunting | sunting sumber]

Dengan memanfaatkan sistem kekisi, tidak perlu untuk membuat CSS atau Lembar Gaya Pencegaran di awal. Hal itu terjadi karena sudah disediakan semua di sistem kekisi

2. Laman web Mudah Dipahami[sunting | sunting sumber]

Manfaat sistem kekisi selanjutnya adalah membuat laman web yang di kelola mudah di pahami. Karena informasi yang sudah ada pada layout sudah sangat jelas dan terarah. Tidak hanya itu, penggunaan kekisi juga akan memudahkan pengguna dalam menemukan konten yang di inginkan.

3. Mempermudah Kerjasama Perancang dan Pengembang[sunting | sunting sumber]

Grid memudahkan kerjasama desainer dan developer karena adanya tempale PSD. Grid juga akn memudahkan developer untuk mengidentifikasikan block yang desainer gunakan, karena semua sudah tertata sangat rapi.

4. Konten Dan Unsur Tertata Rapi[sunting | sunting sumber]

Manfaat kekisi selanjutnya adalah konten dan elemen bisa tertata dengan rapi. Hal tersebut dikarenakan adanya jarak antar konten. Sehingga, secara tidak langsung akan sangat bermanfaat untuk yang memiliki banyak konten. Tampilan website yang dikelolapun ajan menjadi lebih dinamis sehingga lebih menarik.

5. Pengerjaan Lebih Cepat[sunting | sunting sumber]

Dengan sistem kekisi, tidak perlu membuat pola acu atau CSS karena semua yang dibutuhkan sudah tersedia. Sehingga, proses desain bisa dilakukan lebih cepat dan waktu tidak terbuang banyak dalam melakukan pekerjaan.

6. Memudahkan Paginasi[sunting | sunting sumber]

Paginasi adalah pengaturan halaman. Dengan sistem kekisi bisa melakukan paginasi dengan mudah. Hal ini akan bermanfaat untuk menampilkan konten lebih tertata.

7. Menaikkan Nilai Tukar Laman Web[sunting | sunting sumber]

Manfaat sistem kekisi yang selanjutnya adalah bisa menaikkan nilai tukar laman web. Sistem ini bisa membuat laman web lebih menarik dan pengunjung akan betah untuk berlama - lama melihat website dan akan bermanfaat untuk menaikkan lalu lintas dan nilai tukar laman web.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Forte, Vincent J. (2010-01). "Smart Grid at National Grid". 2010 Innovative Smart Grid Technologies (ISGT). IEEE. doi:10.1109/isgt.2010.5434729.